Jalur dan Pos Pendakian Gunung Marapi

Sumber: tirto.id dan padek.jawapos.com

Lokasi dan Ketinggian Gunung Marapi

Gunung Marapi merupakan gunung api yang terletak di tiga wilayah administrasi Sumatra Barat. Dikutip dari situs Pemerintah Provinsi Sumbar, Gunung Marapi masuk ke wilayah administrasi Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.

Gunung Marapi merupakan gunung tertinggi ketiga di Sumbar setelah Gunung Kerinci dan Gunung Talamau. Ketinggian Gunung Marapi mencapai 2.891 Mdpl.

Jalur pendakian Gunung Marapi biasanya dimulai dari ketinggian 1.300 meter, tepatnya dari Koto Baru. Pihak pengelola Taman Wisata Alam Gunung Marapi juga membuka beberapa pos di sepanjang jalur pendakian.

Pos yang paling terkenal adalah Tugu Abel. Pos yang berada di ketinggian 2.683 Mdpl ini berada dekat dengan kawah Gunung Marapi.

Tugu Abel dibangun untuk memperingati pendaki yang tewas di Gunung Marapi yang bernama Abel Tasman. Ia merupakan korban erupsi Gunung Marapi yang tewas bersama temannya pada tahun 1992.

Lokasi Tugu Abel dekat dengan Puncak Merpati. Meskipun disebut puncak, Puncak Merpati bukan puncak sejati Gunung Marapi karena ia masih berada di ketinggian 2.767 Mdpl.

Sementara itu, puncak sejati Gunung Marapi bernama Puncak Garuda. Puncak Garuda inilah yang menjadi titik tertinggi Gunung Marapi dengan ketinggian 2.891 Mdpl. Lokasinya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari kawah.

Berikut daftar jalur dan pos pendakian Gunung Marapi beserta ketinggiannya seperti yang tercantum dalam peta terbitan Badan Informasi Geospasial (BIG):

Jalur trail Koto Baru (1.320 Mdpl)
Pos BKSDA (1.480 Mdpl)
Pos Sumur Kodok (1.600 Mdpl)
Pos Pasangrahan (1.505 Mdpl)
Pos Petualang Gunung (1.710 Mdpl)
Pos Pintu Angin (2.400 Mdpl)
Tugu Abel (2.683 Mdpl)
Puncak Merpati (2.767 Mdpl)
Puncak Terbakar (2.735 Mdpl)
Taman Edelweiss (2.669 Mdpl)
Pos Puncak (2.794 Mdpl)
Puncak Garuda atau Puncak Sejati (2.891 Mdpl)

Gunung Seribu Jalur

Puncak yang gundul dan berada di dua kawasan teritorial (Tanah Datar dan Agam) membuat Gunung Marapi memiliki banyak akses dan jalur. Selain jalur resmi dan jalur  tradisional, Gunung Marapi juga dapat diakses dari berbagai tempat.

Ada beberapa jalur akses yang biasa di tempuh oleh para pendaki. Pertama jalur tradisional (Koto Baru) Tanahdatar. Kedua, jalur Aia Angek (Tanah Datar), Jalur Batu Palano (Agam), Jalur Cumantiang (Agam), jalur Pariangan (Simabua) Tanah Datar.

Selain itu masih ada beberapa “jalur tikus” yang bisa mengantarkan pendaki ke puncak Gunung Marapi. Bagi pendaki, prinsipnya sederhana. Setiap aliran anak sungai atau aliran air yang datang dari puncak gunung berarti bisa di sisir untuk mencapai puncak.

Pos BKSDA
(Balai Konservasi Sumber Daya Alam)

Aie Angek, Kec. Sepuluh Koto
Kabupaten Tanah Datar
sumber gambar: IG Terokalana

pasangrahan marapi

Pos Pasanggrahan (1.505 Mdpl)
Pintu Rimba

Pos kedua, para pendaki lebih menyebutnya pasanggrahan atau pintu rimba. Untuk mencapai pintu rimba ini pendaki menyisir perkebunan penduduk dan memasuki kawasan hutan pohon ampera. Setelah melewati hutan ampera, pendaki sampai di kawasan mata air pertama dan terpaut beberapa meter dari sumber mata air ini sampailah di pintu rimba.

Di kawasan ini biasanya pendaki ngaso sejenak. Rehat sejenak menjelang pendakian ke puncak, para pendaki mendirikan tenda. Pendaki memasak minuman dan makanan di situ. Menikmati konsumsi di pintu rimba dengan pepohonan pinus yang besar membuat aura dan suasananya menjadi unik. Selain itu di kawasan ini juga ada salah satu benteng pertahanan yang menjadi kawasan berlindung saat perang. Baik saat perang melawan Belanda ataupun perjuangan PRRI di masa lalu.

Kecenderungan pendaki di pasanggrahan rehat cukup lama. Rerata pendaki menghabiskan waktu rehat 1 sampai 1,5 jam. Dan tak jarang pula ada yang memutuskan camping ground di situ.

Pos Petualang Gunung (1.710 Mdpl)
dan berikutnya Pos Paninjauan

Rute dan track perjalanan menuju puncak Marapi termasuk relatif ringan. Maksudnya, kalau rute pendakian ke puncak Marapi ini dibandingkan dengan ke puncak Singgalang, Tandikek, Talamau dan Kerinci maka Marapi relatif lebih ringan.

Itu pulalah para pendaki pemula atau perdana cenderung memulai petualangannya dari Marapi. Selain relatif lebih ringan, eksotisme alam di puncak gunungnya juga memanjakan mata.

Selama dalam perjalanan menuju puncak dari pasanggrahan ada beberapa titik persinggahan. Rerata persinggahan itu dijadikan tempat untuk rehat sejenak. Sepanjang ada kawasan sedikit datar biasanya para pendaki menjadikan itu tempat rehat sejenak.

Pos Pintu Angin (2.400 Mdpl)
merupakan batas vegetasi

Ada yang menyebut pintu angin, ada yang menyebut batas vegetasi dan ada pula yang menyebut pintu cadas. Sebetulnya tidak ada mata air di kawasan itu. Air untuk tambahan konsumsi para pendaki biasanya dapat diambil dari cekungan-cekungan batu cadas. Resapan air dari akar pepohonan rendah di kawasan itu banyak yang tergenang dalam lubang dan cekungan kecil batu cadas tersebut.

Sesampai di pintu angin (batas vegetasi) maka perjalanan menuju puncak nyaris selesai. Hanya terpaut jarak ratus meter para pendaki sudah bisa mencapai puncak.

Di masa lalu (era 90-an) batas vegetasi ini menjadi tempat peristirahatan menjelang matahari terbit. Para pendaki lebih memilih mendirikan tenda untuk istirahat dan makan. Pilihan ini untuk menghindari dinginnya cuaca yang menusuk tulang di puncak gunung. Dinginnya suhu di batas vegetasi agak lumayan dibandingkan dinginnya suhu di puncak gunung. Setidaknya tiupan angin masih bisa dihindari dengan berlindung di bawah pohon di kawasan batas vegetasi.

Walau terpaut jarak yang tak terlalu jauh namun tantangan terberat menuju puncak justeru berada di rute batu cadas ini. Track yang menanjak dan karakter batu cadasnya yang rapuh membuat potensi para pendaki  sangat rawan tergelincir. Kalau itu terjadi maka cedera pasti tak terhindari. Selain itu, luncuran batu cadas yang lepas juga menggelinding ke bawah. Ini bisa saja menimpa pendaki yang sedang berada di batas vegetasi atau yang sedang berjalan menuju puncak.

Tugu Abel (2.683 Mdpl)

Tugu Abel sebagai penanda jalur para pendaki untuk yang akan naik dari cadas atau yang akan turun ke cadas.

Cukup lama jarak tempuh antara batas vegetasi, pintu cadas (Pintu Angin) dengan puncak (Tugu Abel). Rerata pendaki pemula memakan waktu 1,5 jam mencapai puncak sedangkan pendaki yang sudah terbiasa membutuhkan waktu tempuh lebih kurang 1 jam perjalanan. Selain itu, selama berada di track batu cadas dipastikan para pendaki ngos-ngosan. Sangat banyak ditemukan pendaki yang rehat sambil berdiri. Ini bisa dilihat dari jejeran para pendaki menuju puncak.

Inilah rute dan track terberat menuju puncak Gunung Marapi. Berat karena medannya, berat karena sudah bergerak dengan sisa-sisa tenaga. Kerja keras dari titik nol pendakian akan terbalas tuntas begitu tapak kaki menginjak puncak. Dari titik puncak pertama (Tugu Abel) pendaki mulai disuguhkan dengan eksotisme alam.

Puncak Merpati (2.767 Mdpl)

Puncak tertinggi terdiri dari Puncak Merpati dan Puncak Garuda. Puncak Merpati terletak ke arah Pariangan, Tanah Datar sedangkan puncak Garuda lebih mengarahkan ke Batu Palano, Kabupaten Agam.

Keindahan alam lainnya yang dapat dinikmati di puncak Gunung tertinggi di Sumbar tersebut lubang kawah (caldera). Ada banyak lubang kawah yang mengepulkan asap putih berbau Belerang. Selain dua kawah induk berdampingan dalam ukuran besar yang selalu berasap, ada juga beberapa kawah lain. Seperti kawah Delapan. Para pendaki menyebut kawah delapan karena mirip sekali dengan angka delapan kalau dilihat dari kejauhan, ada kawah anak beberapa buah yang tak terpaut jauh dari kawah delapan dan kawah induk. Kawah anak dan kawah delapan ini kepulan asapnya tidak seperti kawah induk yang terus mengepul setiap menit.

Taman Edelweiss (2.669 Mdpl)

Puncak Gunung tertinggi di Sumbar ini juga menyuguhkan hutan “bunga cinta abadi”. Bunga Edelweis yang konon kabarnya tak pernah layu walau sudah dipetik dari batangnya tumbuh subur di puncak gunung tersebut. Hamparan hutan Edelweis ini berada bersebelahan dengan puncak Merpati.

Secara lokasi, hutan Edelweis ini memang agak terpisah. Jarak tempuh dari puncak Merpati ke hutan Edelweis ini dibutuhkan waktu tempuh 30-45 menit (one way). Jalurnya yang harus ditempuh terbilang cukup berat karena harus melintasi puncak dinding tebing kawah utama yang terus mengepulkan asap putih berbau belerang. Selain bau Belerang yang menyengat, tiupun angin juga cukup kencang apalagi puncak Gunung Marapi gundul. Tak ada vegetasi atau tumbuah besar yang dapat meredam lajunya angin.

Biasanya tantangan ini memancing andrenalin para pendaki. Sekuat tenaga para pendaki mencoba menembus dan menjangkau hutan Edelweis ini. Merupakan satu kebanggaan dan kepuasan tersendiri bagi seorang pendaki untuk sampai dan memetik setangkai bunga Edelweis dari batangnya.

puncak merpati

Puncak Garuda atau Puncak Sejati (2.891 Mdpl)

Memandang dari puncak Garuda, salah satu keindahan alam yang terlihat adalah bentangan telaga. Telaga ini disebut Telaga Dewa yang terletak searah dengan kawah delapan . Telaganya memang tak sebening Telaga Dewi di puncak Gunung Singgalang. Telaga ini ditumbuhi tumbuhan rambat dan pepohonan. Permukaan airnya tak begitu luas yang bisa dilihat, vegetasi mengapung nyaris menutupi genangan air tersebut. Telaga ini berada di kawasan hutan larangan, sehingga pendaki sangat jarang sekali mendekatinya.

Telaga inilah yang mengaliri air ke Sarasah dan Badorai. Jika hujan deras debit airnya akan besar dan luncuran air terjunnya banyak terlihat. Kawasan ini juga sering kali menjadi wilayah tersesatnya para pendaki.

Panorama alam sangat bagus terutama ketika subuh menjelang. Ada dua momen menarik yang dapat dinikmati dari puncak tertinggi Ranah Minang tersebut. Di saat subuh menjelang kerlap kerlip lampu di kota Bukittinggi, Padang Panjang dan kawasan Agam Timur, sebagian Padang Pariaman, Kota Padang dan sebagian kawasan Lima Puluh Kota menjadi pemandangan indah. Begitu matahari muncul di ufuk timur ada pendaran cahaya indah yang tak akan bisa didapatkan dari ketinggian lain.

Setelah fajar muncul, pemandangan alam yang terbentang dengan indah. Ada tujuh gunung yang dapat dilihat dari puncak Gunung Marapi. Di antaranya Gunung Singgalang, Gunung Tandikek, Gunung Talang, Gunung Sago, Gunung Talamau, Gunung Pasaman, dan Gunung Kerinci. Jika cuaca cerah ketujuh gunung tersebut terlihat dengan jelas.

Selain kokohnya ketujuh gunung tersebut ada juga bentangan Danau Singkarak, Talago Koto Baru yang dapat dilihat dari kejauhan. Bahkan kerlap lampu senter (hand lamp) pendaki di Gunung Singgalang pun dapat dilihat dari puncak Gunung Marapi secara sayup-sayup.

*screen capture dari IG Terokalana

Leave a comment