RAHIM

ditulis oleh: LJ

bila di rahim minang bersemayam diriku yang pertama
dari rahim bandung lahir diriku yang kedua
mereka adalah dua kekasihku
yang tak sanggup untuk kupilih
dan tak kuasa untuk kusatukan

[bukittinggi, 16 februari 2006]

bandung telah melahirkan diriku yang kedua
lewat jiwa-jiwa tulus yang singgah saling menemani
tempat kutemukan sahabat-sahabat hati
teman dalam pengembaraanku

lalu kemarin aku pulang
mereguk ulang nyamannya rahim ibu
kembali kulihat sawah hijau dan kuning dari jendela kamar atas
terbius lagi dengan surau-surau tua nan cantik itu
dan suara burung di pagi hari, surgaku.

tak tahu pasti setelah ini kemanakah lagi pengembaraan?
namun aku tak perlu takut
karena setiap rahim adalah muara cinta
yang akan melahirkan diriku yang ketiga,
keempat dan seterusnya

semestinya satu yang pasti
bahwa kini kuharus bersiap
tuk selalu pulang pada sang maha rahim
sebenar-benar tempat diriku,

Bermula.

ps. pada rahim ketiga, jogjakarta
melahirkan aku menjadi seorang ibu

(buyung saga, 5 november 2016)

Leave a comment