Pelan-Pelan Saja dan Resapi

Anak-anak sebenarnya banyak mengajak kita ‘slow living’ dengan hal-hal kecil setiap harinya: makan bersama, berbagi cerita, belajar, bercanda, membaca bersama, dll..

Sayangnya kita lebih sering menganggap hal-hal kecil itu kurang penting dan mengabaikannya.

Di keseharian mereka mungkin kita lebih banyak mengatakan, “Ayok cepat.. ayok cepat..!” daripada menuntun mereka berproses dengan pemahaman yang tepat.

Kita tergesa-gesa ingin anak-anak cepat bisa ini, cepat bisa itu, kemudian dikejar-kejar untuk menyelesaikan semua hal dari bangun sampai tidur dan tiba-tiba saja mereka beranjak besar.

Mungkin dulu kita juga sering diabaikan, tidak dipahami, yah tidak apa-apa, itu porsi kita, jadi cukup sampai di kita saja yah.

Hal-hal kecil dan sederhana juga banyak bawa kebahagiaan ✨✨✨

tulisan di atas dari: IG amelindacoffee

 

Si buyung betah di rumah pamannya, yang hanya 100 meter dari rumah kami. Karena di sana tidak ada yang memburunya harus cepat ini dan itu. Slow living diterapkan secara alami di rumah paman. Mau makan ya masak, seringnya metik sayur dulu. Mau mandi harus menimba air dulu. Slow living yang tidak santai-santai saja.

Anak biasanya lebih antusias berada di kondisi demikian. Melakukan apa yang harus dikerjakan dengan senang hati dan tidak mudah bosan. Melatih anak untuk menikmati proses.

Yang perlu dilatih untuk pelan-pelan saja adalah saya, ibunya. Jangan terus terburu-buru dari pagi sampai pagi lagi, entah berkejaran dengan apa. Resapilah hal-hal kecil dan sederhana.

❤️

Leave a comment