Pentas Musikan Mandalasana

Kala Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Bermusik di Bangsal Mandalasana

80 Tahun Vakum, Pentas Abdi Dalem Musikan Kraton Yogyakarta Akhirnya Kembali Dihidupkan

TRIBUNJOGJA.COM – Pemandangan berbeda nampak terlihat di Bangsal Mandalasana, Keraton Yogyakarta, Minggu (18/8/2019).

Pertunjukan Abdi Dalem Musikan yang sedari tahun 1939’an sudah tidak ada, kini dihidupkan kembali.

Ada sekitar 14 Abdi Dalem, satu di antaranya bertugas sebagai konduktor dan yang lainnya memegang alat musik tiup, seperti terompet, trombon, saksofon, tuba.

Aksi memukau para Abdi Dalem ini berlangsung selama kurang lebih 40 menit dengan membawakan lagu-lagu kebangsaan mulai dari Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, Tanah Airku, Hari Merdeka, Maju Tak Gentar, Api Kemerdekaan, Bagimu Negeri serta lagu Sepasang Mata Bola

KRT Waditrowinoto (57) Konduktor yang bertugas mengungkapkan, aksi Abdi Dalem Musikan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke 74, yang mana dulunya Abdi Dalem Musikan dipakai pada saat menyambut tamu dan acara-acara protokoler di dalam keraton yang membutuhkan iringan musik Eropa.

• Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Hidupkan Kembali Bangsal Mandalasana, Besok Gelar Pentas Musikan

“Baru sekali ini yang diadakan setelah Indonesia Merdeka, terakhir dipakai Jumenengan Dalem Hamengkubuwono IX. Bukan hanya itu, ini untuk pertama kalinya juga memakai pakaian resmi Peranakan, sebelumnya pakaian Belanda. Untuk lagunya dulu pun juga klasik,” terangnya pada Minggu (18/8/2019)

Menurutnya, alasan diadakan lagi Abdi Dalem Musikan selain sudah semakin pesatnya budaya yang ada di Keraton juga untuk nguri-nguri kebudayaan dan mengenalkan kepada para pengunjung apa saja yang ada di Keraton Yogyakarta.

Dia menerangkan, untuk pemainnya sendiri, lebih dari separonya merupakan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, sedangkan yang lainnya dibantu oleh kawan-kawan dari AMI serta ISI Yogyakarta.

“Kita tadi dibantu oleh AMI dan ISI Yogyakarta. Memang awalnya embrio dari Keraton, jadi mereka suka rela membantu. Karena dulunya di Keraton memang sudah ada musikan, namun tidak aktif dan alatnya pun disumbangkan ke pemain musik. Jadi dengan senang hati kawan-kawan ini mau membantu,” terangnya.  (Tribunjogja I Siti Umaiyah)

Leave a comment