Mengajarkan Penulisan kepada Anak-Anak

Oleh: AS Laksana

Kecakapan apa pun yang perlu dikuasai oleh manusia dewasa mestinya penting juga bagi anak-anak dan perlu dipelajari sejak kanak-kanak.

Bagi saya, menulis adalah kecakapan yang perlu dikuasai oleh manusia dewasa, karena itu ia perlu diajarkan sejak dini kepada anak-anak. Menulis, jika dipelajari sungguh-sungguh, akan menjadi cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan berpikir. Ketika kita menulis, kita mengaktifkan seluruh proses berpikir: kita mengingat, mengobservasi, mengembangkan gagasan, memaknai informasi, membuat penilaian, bernalar, menganalisa, berargumentasi, dan mengaplikasikan pengetahuan.

Mengajarkan penulisan kepada anak-anak juga mengandung pesan implisit bahwa ide-ide mereka penting, dan menulis adalah proses untuk meletakkan ide-ide mereka di atas kertas.

*

“Saya juga menulis buku,” katanya.

Ia kelas tiga SD, mendekat ketika saya sedang berdiri di depan rak buku. Pada waktu itu Bu Kepala Sekolah membawa saya melihat-lihat perpustakaan di sekolahnya—Vallgrund Skola—sebuah SD di pedesaan Korsholm, di daerah kepulauan Kvarken di Finlandia (lebih dari 5 ribu pulau kecil-kecil) yang berstatus “world heritage”: Di kepulauan itu, fenomena zaman es terakhir masih berlangsung—sejak 20 ribu tahun lalu hingga sekarang. Permukaan tanah di sana masih terus terangkat 10 mm per tahun.

Anak itu mengambil “buku” dari rak, sebuah cerita yang ditulis tangan pada beberapa lembar kertas HVS, dengan ilustrasi dan gambar sampul yang dia buat sendiri, dan kertas-kertas HVS itu kemudian dijilid dengan staples. Kepala sekolah mengatakan bahwa itu salah satu cara mereka mendorong anak-anak suka menulis.

Saya setuju. Ya, kata saya, penting membuat anak-anak merasa bahwa mereka juga penulis dan buku-buku mereka ada di rak perpustakaan, bersanding dengan buku-buku karya para penulis lain.

*

Pada hari lain, saya datang pagi-pagi dan seorang guru mengantar saya berkeliling melihat-lihat para guru mengajar dan, di salah satu kelas, kepala sekolah sedang membacakan buku untuk anak-anak tahun kedua. Saya menanyakan apa yang sedang dibacakan oleh Bu Kepala Sekolah.

“Cerita,” kata guru yang mengantar saya. “Untuk anak-anak tahun pertama dan kedua, setiap hari sekolah dimulai dengan pelajaran bahasa, dan guru selalu akan membacakan cerita untuk mereka.

”Sialan. Pasti anak-anak itu senang dengan pelajaran bahasa karena mereka ‘cuma’ mendengarkan guru membacakan cerita setiap pagi. Guru tidak mendongeng tanpa buku; guru membacakan cerita yang tertulis di buku dan anak-anak, entah mereka sudah bisa membaca atau belum, membuka halaman-halaman buku yang sedang dibaca oleh guru mereka. Maka, ketika anak-anak setiap hari mendapati cerita yang mereka sukai, mereka tahu bahwa cerita-cerita itu ada di buku. Mereka bisa membaca buku sendiri kelak jika menginginkan cerita-cerita yang bagus.

Selain menyenangkan, cara itu kelihatannya tepat. Saya pernah membaca bahwa jika kita ingin membuat anak-anak senang menulis, kita harus membuat mereka banyak membaca teks-teks naratif. Teks naratif adalah kunci untuk menggugah sisi imajinatif anak.

Jadi, beri anak-anak cerita setiap hari, dan mereka akan memikirkan cerita mereka sendiri.

Untuk membuat mereka menyimak pembacaan cerita, anda bisa mengajukan pertanyaan 5W1H kepada mereka seusai pembacaan. Ajukan juga pertanyaan terbuka untuk melatih mereka membuat penilaian terhadap cerita yang mereka baca atau dengar.

Setelah beberapa kali anda melakukannya, anak-anak akan menyimak pembacaan cerita secara serius, sebab mereka tahu setelah pembacaan mereka akan mendapatkan pertanyaan-pertanyaan.

*

Jika anda memerlukan strategi untuk membuat anak-anak menulis, anda bisa menggunakan permainan. Anak-anak menyukai permainan. Ajak mereka bermain-main dengan kata dan kalimat. Strategi tiga kata bisa digunakan untuk bermain-main dengan mereka. Tuliskan seratus kata benda, atau dua ratus, di potongan kertas kecil-kecil. Gulung kertas itu menjadi seperti gulungan kertas lotre dan masukkan ke dalam toples, lalu minta anak-anak mengambil tiga gulungan kertas dari toples itu, sembarang saja. Tugas mereka adalah menulis satu paragraf dengan menggunakan tiga kata yang sudah mereka pungut dari toples.

Lain kali, anda bisa juga memberi anak-anak itu satu kalimat pembuka dan meminta mereka melanjutkannya.

Menulis dan membaca akan membuat anak-anak mengakrabi bahasa sejak dini. Kecakapan berbahasa penting bagi mereka karena dua hal. Pertama, ia memperbaiki kemampuan berkomunikasi. Kecakapan berbahasa akan membuat anak-anak mudah mencerna apa yang mereka terima dan sanggup mengungkapkan diri. Kedua, ia menjamin transfer pengetahuan berjalan lancar, sebab pengetahuan selalu disampaikan melalui bahasa.***

*) Foto: Buku-buku para siswa di rak perpustakaan Vallgrund Skola.

Leave a comment