Kotagede, Jeda yang Tak Pernah Benar-benar Jauh

rini's avatarRINI

Di kotamu, pada pagi buta mengingatkanku akan seberapa sering dua pasang telapak kaki berjalan beriringan. Entah hanya sekadar menikmati gerimis sabtu pagi, atau mencari kue-kue tradisional kesukaanmu. Atau bahkan, mengitari sudut-sudut kampung hingga berakhir di Masjid Gedhe. Kelak, kau akan mengerti untuk apa aku melakukan hal membosankan ini, katamu padaku yang memang tak pernah paham.

IMG_20180214_150907_683

Pagi itu, ku susuri himpitan dua tembok panjang Kampung Sayangan. Masih seperti dulu, hanya saja rumput liar yang sengaja ditanam di tembok dengan pintu tua itu semakin rimbun. Tentunya semakin menambah keunikan lorong menuju Masjid Gedhe dari arah utara itu.

Menepi di Masjid Gedhe Mataram, di bawah naungan langit biru dan rimbun daun sawo kecik. Sawo kecik, yang katamu bermakna sarwo becik, semua tentang kebaikan. Yang juga selalu kau selipkan saat kita memutuskan keluar untuk sekedar menikmati udara sore di tempat biasa, kebaikan, kebaikan dan kebaikan.

IMG_20180220_202833_153

Dibangun masa pemerintahan Sultan Agung di Kerajaan Mataram…

View original post 229 more words

Leave a comment