Tentang Jogja dan Orang-orang yang Jatuh Cinta

Fitri Andiani's avatara place to collecting memories

Banyak sekali hal-hal sentimentil tentang Jogja untuk selalu dibicarakan. Sebab Jogja lebih tepat dijabarkan sebagai peristiwa, bukan sekadar kota apalagi kata.

Bagi saya pribadi, Jogja ini mendewasakan dan membuat saya menjadi lebih manusia. Berkali-kali dibuat marah, patah hati, cemburu, tapi berkali-kali pula saya dibuat bersimpuh pasrah ketika bersembunyi dari kebrengsekan hidup. Di Jogja juga, saya jatuh cinta.

Setiap akhir pekan tiba, terlebih ketika dibarengi dengan tanggal merah di kanan-kirinya, ruas-ruas jalan protokol di Jogja padatnya 11:12 sama bubaran pensi. Rombongan keluarga, gank anak sekolah, sekelompok mahasiswa, pasangan yang hendak berbulan madu, bahkan para jomblo individu-dengan-kondisi-hati-agak-sepi, berbondong-bondong datang ke sini. Mereka bilang, di sini mereka merasa jatuh cinta.

Jogja memang menawarkan romantisme tak terhingga bagi setiap yang hidup di tanahnya. Kota ini terlanjur diciptakan Tuhan dengan rantai pesona yang memicu produksi serotonin manusia. Kesimpulannya, siapapun bisa jatuh cinta di/dengan Jogja. Iya, siapapun. Masalah jatuh cintanya sama (si)apa itu beda perkara. Dari…

View original post 452 more words

Leave a comment