Sebagai kota yang sejak didirikannya tidak pernah lepas dari proses aktivitas perdagangan, Kotagede sejak lama telah memiliki hubungan-hubungan dagang dengan berbagai wilayah. Pada masa Hindia Belanda hubungan dagang dengan kota Tulung Agung, Blitar, Kediri marak dilakukan. Bahkan hubungan dagang berbagai pihak luar Negeri telah terjalin, walaupun masih mengandalkan peranta pihak Kolonial Hindia Belanda di Semarang.
Perdagangan ini pada umumnya dilakukan oleh pedagang-pedagang besar Kotagede dengan barang dagangan berupa perhiasan emas-perak, kain batik tulis maupun cap, kulit, serta berbagai hasil kerajinan seni lainnya. Bahkan Van Mook memuji proses perdagangan waktu itu dengan menyatakan bahwa Kotagede merupakan pusat perdagangan perhiasan terbesar se-Hindia Belanda.
View original post 711 more words

