Sebagaimana yang kita ketahui bersama, sebagai salah satu upaya penanggulangan penyebaran virus Corona, hampir semua Dinas Pendidikan Kabupaten di Indonesia, membuat kebijakan untuk meliburkan peserta didiknya yang berada dibawah koordinasinya. Yaitu sekolah-sekolah dari jenjang TK sampai dengan SMP. Akibatnya, semua peserta didik dari jenjang tersebut di Kabupaten ini, belajar di rumah. Ya… Libur, tapi bukan liburan. Para peserta didik tetap diharuskan belajar meskipun di rumah. Tak terkecuali anak kami. Mereka kami ‘karantina’ di rumah.
Senang donk, ya…? Yes of course… Saya senang sekali dengan kebijakan ini. Maklum saja, anak-anak (suami) itu, kalau belajar dengan saya, selalu ada jarak. Alasannya macam-macam. Di sekolah sudah belajar lah, capek pulang sekolah lah, atau enggan saya dampingi saat belajar. Tak terkecuali si kecil, Rafi. Bagi saya, saya seperti kurang maksimal mendampingi mereka selama 6 tahun ini. Tak seperti saat saya mendampingi Fauzan belajar. Wajar sih… Kan mereka tidak sedari kecil bersama saya. Jadi…
View original post 298 more words
