
Oleh : Dian Rousta Febryanti
Seumur hidup, saya tidak menyangka akan mengalami ini. Sejak kelas 5 SD, saya memang sudah memakai kacamata karena gangguan penglihatan yakni miopia atau rabun jauh. Saat pertama kali diperiksa oleh dokter spesialis mata, minus mata saya sudah sebesar 1,5 untuk mata kanan dan 1 untuk mata kiri.
Sebabnya, saya rasa, karena hobi membaca sambil berbaring telentang dalam ruangan yang memiliki pencahayaan yang redup. Minus mata itu besarnya semakin lama semakin bertambah. Gonta-ganti kacamata karena minus bertambah beberapa kali saya alami.
Hal ini pula yang menjadi alasan saya diharuskan konsul ke dokter spesialis mata saat hamil anak pertama. Tujuan pemeriksaan ini untuk memastikan apakah saya direkomendasikan untuk melahirkan per vaginam atau tidak. Saya dan suami kemudian melakukan serangkaian tes di RSCM dan kesimpulannya mata saya, khususnya retina, baik-baik saja.
Meski akhirnya saya melahirkan secara sectio 2 kali dan per vaginam pada anak ketiga (kisah VBAC akan…
View original post 2,446 more words
