Numpang Sekolah

sumber: Dian Nugraheni

Sekian tahun lalu, ketika aku dan anak-anak pulkam, si Kakak, sempat numpang sekolah di Indonesia untuk beberapa minggu, karena dia merasa pengen sekali merasakan sekolah SMA bersama teman-teman SDnya ketika si Kakak masih sekolah di Indonesia saat itu. Dan demikianlah, dia ikutan sekolah di sebuah SMA setempat, barengan sama sepupunya yang juga baru mau masuk SMA.

Kala itu, ada semacam ospek, atau apa pun sebutannya, yang anak-anaknya diminta mencari ini itu dan memakai ini itu, yang anehnya, ini itunya itu adalah hal-hal yang cukup absurd dan susah dicari. Susah dicari itu misalnya, cari korek batang dengan pentol warna tertentu, dan lain-lain yang bagi aku, sejak dulu kala sudah berasa embuh sekali.

Untuk teman-teman seangkatannya di Indonesia, si Kakak waktu itu, sebenere sudah “nduluin” masuk SMA di Amrik, karena di Amrik, SD cuma 5 tahun, SMP 3 tahun, dan SMA 4 tahun, maka dia juga sudah ngeh, gimana sekolah SMA di Amrik. Maka ketika acara di lapangan, dengan menggunakan pengeras suara, seorang guru bertanya, “Apakah di Amrik, ada juga ospek macam ini..?”

Si Kakak menjawab, “Tidak ada…kalau mau masuk sekolah baru, adanya cuma “touring” alias pengenalan gedung, fasilitas yang ada, dan lain-lain..”

Ketika ditanya, bagaimana pendapatnya soal ospek macam itu, si Kakak waktu itu menjawab, “Bahwa hal tersebut menyedihkan, karena dia selalu melihat sepupunya pulang sekolah dengan wajah “memprihatinkan..”😅😄

Ya, dengan bahasa si Kakak saat itu, aku bisa menyimpulkan bahwa dia pengen bilang, bahwa ospek macam gitu itu, too much, merepotkan, sebab para orang tua, utamanya ibu-ibunya yang akan turut super repot mencari barang-barang absurd yang diminta untuk dibawa atau dipakai ketika ospek.

Bla..bla..bla..Si Kakak waktu itu bilang, “Mah, pelajarannya banyak banget, ada kayak 13 mungkin..” Dan dia, overwhelmed sudah..Ya, karena sekolah SMA di Amrik, mata pelajarannya, cuma 6 atau 7 biji setiap tahun, terdiri dari 3 atau 4 mata pelajaran wajib, 3-nya lagi mata pelajaran pilihan, kau boleh pilih terserah loe, atau kau boleh juga bertanya pada konselormu..

Soal berapa biji yang wajib ini, tergantung, kelas berapa dia, dan mata pelajaran wajib apa saja yang harus dia ambil. Sekolah di Amrik menggunakan sistem kredit, jadi nilainya sudah ABCDE dan mata pelajaran-mata pelajaran lanjutan bisa mereka keep sebagai kredit ketika mereka masuk college.

Ohh ya, ketika pulkam tahun lalu, si Adek, yang waktu itu kelas 3 SMA, ketika melihat anak-anak SD kelas 6 yang sedang les matematika di rumah (Tantenya anak-anak buka les mapel di rumah), bilang, “Mah, itu kan pelajaran Math-ku di kelas satu SMA…”😆😁 Cas ndahe..he..he..

(#PakMenteriPendidikantolongselamatkananak-anak Indonesia dari hal-hal yang “kurang manusiawi”..😅😄😍)

Leave a comment