sumber: htps://melancongkebukitinggi.wordpress.com/2021/10/19/simpang-kangkuang-2/

Foto di atas memperlihatkan pemandangan Simpang Kangkuang pada masa dahulu, diambil dari arah Simpang Stasiun. Tampak sebuah bangunan di simpang tersebut. Bangunan apakah itu? Dan seorang petugas belanda sedang berdiri di tempat yang sekarang mungkin Hotel Yuriko berada.
Apabila kita layangkan pandangan mata ke arah kanan, tampak disana Janjang Gudang belum berupa janjang. Masih berupa jalan mendaki. Dibawahnya tampak beberapa bangunan yang kemungkinan salah satunya ialah bangunan Gudang Kopi yang masih ada hingga kini. Sedangkan di lereng bukit sana tampak sebuah bangunan, bangunan rumahkah itu?
Jika tuan layangkan pandangan tuan ke arah kiri maka tampak sebuah bangunan di atas bukit. Itulah Istana Bung Hatta. Di bawahnya, tepatnya di gadapan gedung DPRD sekarang berdiri sebuah gazebo dan di belakang gazebo tersebutlah bangunan Societeit Belvedere.
Belum tampak rupa kota masa foto ini diambil dan jalananpun masih berupa tanah. Tahun berapakah foto ini diambil? Mungkinkah sebelum tahun 1900an?

Foto kiriman engku Azimal Agus di atas membuat tahun 1955. Menarik melihat suasana pada foto, terlihat agak ramai, mungkinkah pada hari pekan?
Dikejauhan tampak Jam Gadang berdiri dikeseorangan, belum ada Pasa Batingkek karena bangunan loods (los/loih) masih ada. Terdapat sebuah rumah pada simpang yang kami yakin kini telah tiada. Istana Bung Hattapun tidak jelas tampak karena terutupi oleh rimbun pepohonan. Di sebelah kanan kini telah dipenuhi oleh ruko, kami masih mendapati pada masa kanak-kanak dahulu dikala pemandangan masih lepas arah ke Pasa Bawah dan Pasa Aua Tajungkakng.
Menarik melihat seorang engku berjalan, berbaju kemeja putih dan celana tampak kebesaran. Mungkin pada masa itu demikianlah cara orang berpakaian. Dan khas lelaki Minangkabau (Melayu), kopiah tak boleh tinggal. Di hadapan Si engku tampak sebuah papan bertuliskan “Disini Menyeberang”
Walau tak ada zebracroos, namun tampaknya memang disanalah orang menyeberang. Tampak dua orang perempuan menyeberang dengan gaun yang indah melambai ditiup angin. Apabila para rahayu mendapati foto ini, tentulah mereka akan bertepuk tangan “Tengoklah, demikianlah cara orang Minangkabau dahulu berpakaian. Tak ada hijab, melainkan bebas merdeka ianya..”
Dijalan hanya tampak satu oto bus, satu oto pribadi, satu bendi, dan beberapa pengendara kereta angin (sepeda). Tidak ada marka jalan tampak dan di tengah simpang terdapat sebuah tiang. Tiang apakah itu?

Pada foto tampak bangunan stasiun kereta Bukit Tinggi, sebuah kereta baru sahaja bertolak dari stasiun menuju ke arah Tangah Sawah. Sepertinya pada masa dahulu terdapat sebuah segitiga dengan kolam ditengahnya pada persimpangan ini. Kalau kami pandang-pandangi serupa lambang “One Eye” atau Mata Horus atau Relikui Kematian.

Sepertinya gambar ini berasal dari tahun 1990an, tampak bangunan rumah di Simpang Kangkuang masih ada. Sebuah taksi melintas, seingat kami hanya ada dua warna taksi masa itu yakni merah dan biru dengan perusahaannya Singgalang dan Buana Taksi. Keadaan masih tampak lengang pada masa foto ini diambil.

Kemungkinan foto ini diambil pada masa Agresi Belanda II, wajah Simpang Kangkuang tidak begitu jelas karena kemungkinan foto ini diambil tepat di tengah simpang.

Demikian juga pada foto ini juga tidak jelas tampak rupa Simpang Kangkuang.

No information about this picture, could it be at Simpang Kangkuang and this picture taken from Societeit direction. There are the rice field.
____________________
Tidak ada keterangan pada gambar, mungkinkah ini di Simpang Kangkuang? dan gambar ini diambil dari arah DPRD sekarang. Tengoklah disana masih ada lahan persawahan.
Simpang Kangkuang (Kangkuang Crossroad), the left way bring you to Jam Gadang and the righ way bring you to Janjang Gudang. From this picture we can see that the Janjang Gudang (Stairs of Ware House) is not built yet. In the left we can see there was maybe Residen Office, now there was Bung Hatta Palace. And a mounument in the centre of crossroad, is not longger there. We cannot see Jam Gadang, so maybe this picture taken before 1926.
___________________________________
Simpang Kangkuang pada masa Belanda, di tengah-tengah simpang terdapat sebuah tugu yang sudah tidak dapat lagi kita pandangi pada masa sekarang. Jalan sebelah kanan mengarah ke Janjang Gudang, dimana ketika foto ini diambil janjang tersebut belum ada, masih berupa jalan.
Jalan sebelah kiri mengarah ke Jam Gadang, nun jauh disana dapat kita lihat sebuah bangunan rumah yang terletak di tempat Istana Bung Hatta berada sekarang. Kemungkinan bangunan tersebut ialah Kantor Tuan Residen Agam.
Ramai orang berlalu -lalang di jalan, atau kebih tepatnya di trotoar. Bendipun terlihat sibuk membawa penumpang. Tepat disamping trotoar tampak pohon besar tumbuh, rindang dan permai dahulu.
Jam Gadang tiada terlihat dari atas puncak Bukit Kandang Kabau, kemungkinan belum dibangun. Berarti foto ini diambil sebelum tahun 1926.
