Kami pernah membaca sebuah tulisan tentang ekspedisi orang Eropa ke pedalaman pulau Sumatera dan salah satu tujuan utama mereka ialah mencari tahu tentang pusat dari kerajaan yang berada di Pagaruyuang. Terdapat dua kisah tentang pengelana Eropa yang berhasil memasuki darek tepatnya Nagari Pagaruyuang di Luhak nan Tuo.

Pertama, tentang seorang pengelana yang merasa penasaran dengan sosok Raja Pagaruyuang yang kekuasaannya hampir melingkupi seluruh Pulau Sumatera, yang namanya selalu disebut, dan konon kabarnya pula mengendalikan perdagangan emas di pulau ini. Tatkala ia berhasil memasuki Pagaruyuang dan akhirnya bertemu dengan Raja Pagaruyuang, ia terkejut.

Yang disebut Istana Raja bentuknya sama dengan rumah penduduk kebanyakan. Yang membedakannya ialah, di hadapan rumah terdapat sebuah payung kuning dan seorang hulubalang berdiri disebelahnya. Apabila raja turun dari rumah maka ia akan diiringi dan dipayungi oleh hulubalang dengan payung kuning tersebut.