BOTRAM

Pertama kali mendengar istilah botram ketika saya merantau di bumi parahyangan. Botram adalah semacam kegiatan piknik yang dilakukan bersama-sama dan kudu aya acara makan-makannya.

Yang menarik dalam botram adalah berbagi makanan, sehingga makin rame yang ikut botram akan makin seru dan semakin beraneka jenis masakan yang beredar. Bagi saya yang punya prinsip bahwa masakan orang lain itu pasti lebih enak daripada masakan sendiri, tentu saja sangat menyukai kegiatan ini, botram adalah kesempatan yang menyenangkan buat sharing masakan.

Dalam botram, kegiatan makan dan kebersamaanya adalah yang utama. Sedangkan pikniknya urusan nomer sekian. Lokasi bisa di mana saja, lebih nyaman di tempat terbuka karena biasanya ada banyak peserta. 

Kosa kata pengganti kata botram dalam bahasa minang tidak saya temukan, orang minang lebih sering memakai istilah raun untuk piknik yang di dalamnya juga ada kegiatan makan-makan. Dalam beberapa hal bahasa sunda sangat kaya dan detil perbendaharaan kata-katanya.

Tidak ada yang direpotkan dalam kegiatan botram, karena masing-masing orang bertanggung jawab atas bekalnya masing-masing. Tidak ada yang jadi bos dan tidak ada yang harus repot mengurusi makanan orang lain, yang perlu dilakukan setelah sampai di tempat piknik adalah membuka bekal, sharing masakan lalu ngobrol ngalor ngidul.

Botram (ngabotram) merupakan momen saling berbagi makanan dan kebahagiaan. Setiap hidangan yang disajikan boleh diambil oleh siapa saja. Ini menunjukkan semangat berbagi dan tidak ada batasan dalam memberi makanan kepada orang lain.

Tradisi ini juga menjadi momen yang melibatkan tetangga dan teman-teman dekat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya. Hal ini mengajarkan untuk menghargai keberagaman. Seperti saya, yang asli minang diajak ikut botram, maka saya bawa masakan khas minang untuk sharing dengan teman-teman yang mayoritas sunda.

Jaman saya dulu, lokasi botram favorit adalah Situ Patenggang. Dan masakan yang selalu diincer adalah sambel terasinya Bu Bambang, enak banget! sayangnya tahun segitu dulu gak pake acara foto-fotoan, sehingga saya tidak punya dokumentasinya.

Meski sudah lama meninggalkan tanah Sunda, saya selalu teringat istilah botram ini dan tetap menggunakannya sampai sekarang.

yang ini bukan botram
tapi bajamba (bahasa minang)
masakannya dari satu sumber
dimakan bareng-bareng di pinggir sungai

Yang ini juga bukan botram
bawa bekal seadanya lalu dimakan berdua

Leave a comment