Sungguh aku adalah Tuhanmu, maka lepaskanlah kedua terompahmu
(surat Thaha ayat 12)
Waktu itu sama sekali tidak punya gambaran, terompah yang manakah yang dimaksudkan olehNYA..? kemudian Ummi pun menjelaskan. Aku akan berbagi apa yang dipesankan Ummi waktu itu, sebagai pengingat diri sendiri juga.
Lepaskan terompahmu dalam belajar segala sesuatu
Lepaskan terompahmu dalam menerima pasangan hidup
Lepaskan terompahmu dalam berumah tangga dan mengasuh anak
Lepaskan terompahmu di kantor, di sekolah, di pasar
Di mana saja, kapan saja, sepanjang hidupmu.
Terompah di sini bisa saja adalah segala sesuatu yang berkemungkinan membuat kita sombong, bisa berupa ilmu pengetahuan, pangkat, kekayaan, dll.
Jika dalam belajar, belum apa-apa kita udah merasa paling pintar, dijamin deh gak bakal dapat apa-apa. Ini aku banget, suka ngeyelan jika diajarin, ujung-ujungnya memang tetap saja oon.
Dalam bersosialisasi juga begitu, jika bertemu orang-orang yang menurutku hebatnya tingkat dewa gitu, biasanya aku langsung minder dan bakal berdiri jauh-jauh. Padahal kata Ummi, minder itu beda tipis sama sombong loh, karena karakternya sama yaitu suka menilai-nilai level orang lain.
Orang-orang yang hebat biasanya justru low profile, senang berdekatan dengan banyak orang agar mereka bisa sharing ilmu. Jelas jika akunya terus-terusan minder gak bakal tambah pinter dan tak akan bertemu sahabat sehati karena aku biasanya penuh prasangka mulu dan selalu kuatir dengan kekurangan diri.
Jadi, selain sombong, ternyata rendah diri juga termasuk terompah yang harus kita tanggalkan.
Ok, deh.. tak mengapa telapak kaki kita kadang kepanasan, karena kaki tanpa terompah akan bisa merasakan sejuknya air di sungai, dinginnya tanah gunung dan lembutnya pasir di pantai.
#lepas terompah sebelah..

Bukanlah karena sombong, mawar boleh tunjukkan indah kelopaknya dan bukan karena rendah diri, putri malu kadang sembunyikan mekarnya. Sungguh sempurna segala pengaturanNYA.
