sumber: FB Siti Maryamah 30 Januari 2022
Di voice note wali kelasmu kemarin, Haya bilang pengin dapat surat dari Ummi untuk dibaca-baca di pondok.
Mendengar itu Ummi mak gregel di hati. Ngerti mak gregel nggak, Hay?
Itu sebuah getar hati yang kuat, tapi berlangsung sebentar. Meski sebentar tapi kuat. Dalam getar itu terkandung rasa kaget, haru, terkesima, rasa bersalah dan sesal yang bercampur jadi satu. Kebayang?
Nggak usah dibayangkan. Rasa itu ada untuk dirasakan, bukan dibayangkan. Halah.
Kenapa mak gregel?
Ummi ingat email Ummi buat Reza Rahadian yang dulu viral itu. Mestinya sebelum menulis buat RR, Ummi menulis buat anak-anak Ummi dulu. Satu-satu. Kalian lebih berhak dapat ungkapan rasa semacam itu. Tapi ya sudah lah ya. Hidup itu jadi banyak sedihnya kalo kebanyakan mestinya. Banyak beban. Banyak sesal.
Ngobrol dengan ABG sepertimu, bagi orang tua seperti Ummi, itu susah lho. Ngerti nggak Hay?
Ummi mesti mencari keseimbangan antara gaya tua yang otoriter, menggurui tapi berpengalaman,, dengan gaya muda yang demokratis, asyik tapi gampang kebablasan. Kebayang?
Gampangnya, itu gaya antara sok tau dan sok asyik. Sok tau mentang-mentang tua itu nggak oke. Sok asyik sekedar karena pengin diterima itu juga nggak oke. Dua-duanya bikin bete.
Bingung ya? Ya sudahlah. Nanti kalo sudah jadi orang tua, mungkin kamu baru bisa ngerti.
Simpan saja surat ini baik-baik. Baca tiap saat kamu kangen Ummi.
Ummi bukan motivator yang jago ngomporin orang. Jangankan memotivasi orang lain, memotivasi diri sendiri saja Ummi kepayahan. Jadi ini Ummi bukan mau memotivasi, tapi sekedar berbagi cerita dan pengalaman.
Kalo ada hikmah, ambil aja sendiri. Itu namanya anak mandiri. Anak BCA mah bisa apa. Terbiasa segala dilayani dengan layanan prima, mereka jadi manja. Eh.. Ini Ummi ngomong apa, wkwkwk. Ngelantur kemana-mana. ![]()
![]()
Oke, mari kita mulai..
Sekarang kita hidup di jaman nonton film dan belajar, bisa dilakukan bersamaan. Nonton youtube dan nggarap PR bisa dikerjakan secara simultan. Main game dan murojaah bisa barengan. Salma tuh bisa gitu. Dzikir dan scrolling sosmed bisa sekalian. Kalo ini kerjaannya Ummi. ![]()
![]()
Lha gimana, aplikasi mereka jejeran. Tinggal split layar hp, keduanya bisa jalan barengan. Hp mu kan bagus. Bisa kayaknya tuh split layar.
Ini Ummi ngajarin apaan, wkwkwk.
Karena kemudahan yang sedemikian, Ummi tau sulitnya menahan godaan. Tau banget. Karena Ummi juga tergoda. Lha itu sampe nyangkut di Reza segala. Wkwkwk.
Segala hiburan pengalih perhatian memang ada di genggaman. Tapi segala konten berkualitas penambah kapasitas juga ada di tangan. Tinggal mendisiplinkan diri untuk milih, mana yang mau dimakan. Mana yang akan dibiasakan.
Pilihanmu membentuk kebiasaanmu.
Kebiasaanmu menentukan masa depanmu.
Digarisbawahi ya kalimat itu. Pake stabilo kalo perlu.
Mumpung Haya masih belia, urat disiplin masih mudah dibentuk. Disiplinkan diri hanya mengakses konten berkualitas. Biasakan sekuat tenaga, sampe kebiasaan itu membentuk selera. Sehingga nanti kamu hanya akan berselera pada konten yang baik saja. Kamu akan muntah liat konten sampah.
Konten pilihanmu akan jadi pengisi masa muda, pembentuk masa depan. Masa depanmu sendiri. Bukan masa depan Ummi.
Ummi tau banget sulitnya membentuk disiplin di lingkungan yang tidak kondusif. Rumah kita kurang kondusif. Lha Ummi-mu modelannya gini. Maka itu Ummi minta tolong ke boarding school.
Tak seperti kebanyakan ibu-ibu yang sedih berpisah dengan anak yang mondok, ummi malah seneng kalo anak-anak Ummi mondok. Seperti melepas ikan ke kolam. Lega dan penuh harapan.
Semoga kamu bisa menikmati masa beliamu di situ. Suatu saat mungkin kamu akan mengenang masa-masa mondok sebagai masa paling bahagia sepanjang hidup. Syukur-syukur sepanjang hidup kamu selalu bahagia.
Ah, tapi hidup yang begitu mah kurang seru. Kurang berwarna.
Bahagia dan sedih itu enaknya gantian. Kalo nggak pernah sedih, kamu nggak akan tau nikmatnya bahagia. Kalo sedih lagi datang, nggak usah dilawan. Terima saja. Ajak ngobrol sampe bosan. Lama-lama kan dia nggak kerasan. Pergi dah tuh.
Gimana cara ngobrol dengan rasa sedih?
Kamu dan perasaanmu adalah dua hal berbeda. Kamu bukan perasaanmu. Sedih, gembira, haru, cemas, panik, marah, malu itu perasaan. Mereka bisa datang pergi sesuka hati. Kamu bisa ambil jarak darinya, bisa juga larut bersamanya.
Kalo mau ajak ngobrol rasa, ambillah jarak darinya, jangan larut. Sedih itu sekarang, nanti bisa banget ilang. Sedih itu perasaanmu, bukan kamu. Kamu bisa banget berpisah dengannya kalo mau.
Etapi ngobrolnya dalam hati aja. Divisualisasi. Dibayangkan. Jangan ngromed sendiri. Nanti banyak yang salah paham, hihi.
Kebayang ya?
Selain banyaknya godaan, generasimu juga berhadapan dengan membanjirnya pilihan.
Gak cuma hiburan yang banjir pilihan. Minat, hobby dan profesi juga. Sangat banyak pilihan yang tersedia. Sangat banyak.
Profesi baru yang dulu tak terbayang, sekarang terbukti menghasilkan banyak uang. Youtuber, vlogger, konten kreator, tiktoker, itu beberapa diantaranya yang populer untuk seusiamu.
Karena banyaknya pilihan itu, sangat mungkin kamu bingung. Semua tampak menggoda. Terlihat mudah dan menghasilkan banyak uang. Ya nggak?
Karena banyaknya pilihan itu, godaan untuk gonta-ganti minat dan profesi, sangat besar. Ummi tau itu nggak mudah. Tau banget. Karena ummi juga sering meragukan pilihan yang sekarang dan tergoda pada pencapaian orang.
Ini memang cobaan untuk kita yang hidup di jaman penuh kemudahan. Nanti kalo sudah dewasa kamu akan tau, segala sesuatu Allah ciptakan adil dan seimbang.
Jika banyak kemudahan meliputi maka kesulitan datang dari sisi pengendalian diri.
Kalo belum kebayang, ya baca aja dulu. Telan kapan-kapan.
Jika banyak kesulitan menghadang maka kemudahan datang dari sedikitnya pilihan.
Terbatasnya pilihan tak selalu buruk. Seringkali itu malah lebih menyelamatkan karena jadi lebih mudah memfokuskan diri.
Tanpa hp di tangan, pilihan aktivitas lebih terbatas. Tapi itu menolongmu fokus pada urusan sekolah, kan? Tanpa duit banyak, pilihan jajan sedikit. Tapi itu membuatmu mudah memutuskan mana jajanan yang mau dibeli. Ya kan?
Ya kayak gitu-gitulah… Mudeng to?
Karena banyaknya pilihan dan besarnya godaan untuk gonta-ganti fokus, maka tantanganmu adalah mencari dan menggali apa yang sebenar-benarnya jadi minatmu.
Galilah dengan serius, tanyakan pada diri terus-menerus apa sebenarnya yang kamu inginkan. Ingin jadi apa kamu di masa depan. Manfaat apa yang ingin kau tebar pada dunia.
Kalo sudah ketemu, pegang kuat-kuat. Fokus dan tekunlah. Tak usah tengok kanan kiri. Fokus saja pada minatmu sendiri. Masing-masing orang punya pertempurannya sendiri.
Hidup bukan balapan. Tetaplah jalan di lintasanmu dengan penuh keyakinan.
Di ujung sana tiap orang akan mendapat apa yang ia perjuangkan.
Kamu juga. Kamu kan juga orang. Bukan kambing. ![]()
Waaah.. Udah kepanjangan yaaa.. Mbok malah nggak ada yang diinget karena kebanyakan, sambung lagi kapan-kapan ya.
Love you. Be you. ![]()
![]()
![]()

