Brooklyn (film 2015)

sumber: wikipedia

Pada tahun 1951, di Enniscorthy , sebuah kota kecil di tenggara Irlandia, Eilis Lacey tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya, Rose. Karena tidak dapat mendapatkan pekerjaan penuh waktu, dia bekerja paruh waktu untuk Nona Kelly yang pendendam di tokonya. Eilis menghadiri pesta dansa lokal bersama temannya Nancy, tetapi tidak tertarik dengan pemuda setempat.

Rose mengatur dengan Pastor Flood, seorang pendeta Irlandia di Brooklyn, agar Eilis berimigrasi ke New York City demi kehidupan yang lebih baik. Dalam perjalanan tersebut, teman kabin Eilis, Georgina, seorang musafir berpengalaman yang kembali ke AS, memberikan nasihat dan dukungan.

Di New York, Eilis tinggal di sebuah rumah kos di Brooklyn yang dikelola oleh Nyonya Kehoe dan melayani wanita muda Irlandia. Dia mendapatkan pekerjaan di sebuah department store, namun mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya dan menderita kerinduan yang parah. Pastor Flood mendaftarkannya di kelas pembukuan sekolah malam di Brooklyn College , karena dia ingin menjadi seorang akuntan.

Di sebuah pesta dansa Irlandia, Eilis bertemu Tony Fiorello, seorang tukang ledeng Italia-Amerika yang ramah. Saat kisah cinta mereka berkembang dan dia melanjutkan studinya, Eilis perlahan-lahan merasa lebih betah di Brooklyn.

Ketika Rose tiba-tiba meninggal, Eilis memberitahu Tony bahwa dia harus kembali ke rumah untuk membantu ibunya. Dia menunjukkan padanya sebidang tanah di Long Island dan mengatakan dia dan saudara laki-lakinya bermaksud membangun lima rumah di atasnya, menjual tiga dan menyimpan satu untuk orang tua mereka dan satu untuk dia dan Eilis, jika dia mau. Dia bilang dia mau, tapi ingin mengunjungi ibunya, jadi Tony memintanya untuk menikah dengannya sebelum dia pergi. Eilis menyetujuinya, dan mereka diam-diam menikah di Balai Kota. Saat berada di sana, mereka bertemu dengan pasangan Irlandia yang memiliki kerabat di Enniscorthy.

Sekembalinya ke Irlandia, Eilis tidak kembali ke kehidupan lamanya, melainkan kehidupan baru. Dia untuk sementara mengambil pekerjaan pembukuan Rose yang menjanjikan akan menjadi permanen. Sementara itu, Nancy, yang tidak mengetahui pernikahan Eilis, menjodohkannya dengan seorang bujangan kaya, Jim Farrell. Eilis memperpanjang masa tinggalnya untuk menghadiri pernikahan Nancy, dan menghindari membaca surat Tony. Jim memintanya untuk tinggal dan menunjukkan dia ingin melamar. Eilis peduli pada Jim, tetapi tidak berkomitmen, tidak yakin dengan masa depan yang diinginkannya, dan tampaknya menjauhkan diri dari kehidupannya di New York.

Nona Kelly memanggil Eilis dan mengeluarkan ancaman terselubung: melalui gosip dari pasangan di Balai Kota, dia tahu Eilis sudah menikah. Mengingat kehidupan yang menyesakkan dan mengekang di Enniscorthy, dan muak dengan intimidasi Nona Kelly, Eilis menyebutkan nama lengkap pernikahannya, membuktikan siapa dirinya dan membuat Nona Kelly tidak berdaya atas dirinya. Eilis sambil menangis memberi tahu ibunya bahwa dia sudah menikah dan akan kembali ke Brooklyn. Dia meninggalkan surat perpisahan pada Jim. Di seberang lautan kembali ke New York, Eilis menawarkan panduan kepada seorang wanita muda Irlandia yang melakukan perjalanan pertamanya ke Amerika. Sesampainya di rumah di Brooklyn, Eilis bertemu kembali dengan Tony dan mereka berpelukan.

Pemeran:

  • Saoirse Ronan sebagai Eilis Lacey
  • Domhnall Gleeson sebagai Jim Farrell
  • Emory Cohen sebagai Tony Fiorello

Penampilan Saoirse Ronan mendapat pujian, membuatnya mendapatkan nominasi Academy Award untuk Aktris Terbaik

Brooklyn diadaptasi dari novel tahun 2009 berjudul sama karya penulis Irlandia Colm Tóibín . Novel ini mendapat banyak pujian di dunia sastra, dengan The Observer menobatkannya sebagai salah satu dari “10 novel sejarah terbaik” pada tahun 2012. Selain itu, novel ini memenangkan Costa Novel Award 2009, terpilih untuk Penghargaan Novel Costa. Penghargaan Sastra Dublin Internasional 2011, dan masuk dalam daftar panjang Booker Prize 2009.

___________________________________________________

Brooklyn: Rasa Rindu Para Perantau

Penulis : Nazwa (www.gemakeadilan.com)

Apakah ada yang pernah merasakan homesick? Homesick atau perasaan rindu terhadap kampung halaman erat kaitannya dengan perantau. Jika kita mengalami homesick, apakah kita harus pulang ke rumah dan meninggalkan semua kewajiban di tempat kita saat ini atau tetap tinggal di tempat tersebut tapi menangisinya setiap hari? Cerita tentang homesick termuat  dalam sebuah film dengan judul Brooklyn.

Brooklyn merupakan film yang dibintangi Saoirse Ronan sebagai Eilis dan Emory Cohen sebagai Tony. Film dengan latar 1950-an ini menceritakan tentang Eilis yang bekerja sebagai pelayan sebuah toko di kota kecil bagian tenggara Irlandia yang tinggal bersama Ibu (Jane Brennan) dan kakak perempuannya, Rose (Fiona Glascott). Eilis mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Brooklyn dari Rose yang menyurati seorang pendeta, yaitu Pastur Flood (Jim Broadbent).

Film yang pertama kali tayang pada Festival Film Sundance tahun 2015 ini disutradai oleh John Crowley dan diproduseri oleh Finola Dwyer dan Amanda Posey. Film  yang diangkat dari novel yang berjudul Brooklyn karya Colm Tóibín ini memiliki durasi 1 jam 52 menit dengan genre drama romantis. Film ini bukan hanya mengkisahkan percintaan antara Eilis dengan Tony, tetapi juga perjuangan Eilis untuk beradaptasi dengan negara baru yang ditapakinya.

Kisah ini diawali dengan remehan yang dilontarkan bos Eilis di Toko Kue, Nonna Kelly (Brid Brennan) ketika Eilis berpamitan untuk pergi. Bosnya menganggap ia egois, karena meninggalkan Rose untuk memgurus ibu mereka sepanjang hidup. Konflik di awal cerita ini menjadi pembubuh bagi film ini. Perlahan kisah romantic antara Eilis dengan Tony mewarnai film ini. Selain itu, film ini juga menceritakan tentang bagaimana memberikan sebuah keputusan yang bijak, ketika sebuah kabar yang sangat menyedihkan datang dari kampung halamannya membuat Eilis bingung untuk pulang kembali ke Irlandia, namun tidak pasti dapat kembali ke ke Amerika sedangkan saat ini ia sudah memiliki Tony dan menetap di Amerika.

Film ini mendapat skor 87 dari 100 berdasarkan Metacritic dari 42 kritikus film juga dengan rating 97% berdasarkan 256 ulasan dengan rating rata-rata 8,4/10 di Rotten Tomatoes, film ini menunjukan secara tidak langsung bagus untuk ditonton karena mendapat “pengakuan universal”. Kemudian terkait kemampuan akting dari Saoirse Ronan mendapatkan banyak pujian dari banyak penonton ditambah kemampuan dari Ronan yang sangat menjiwai hingga mendapat pujian dari penonton. Dilihat dari segi karakter Eilis yang penuh ambisi dan cerdas, kita akan terbawa suasana yang diciptakan oleh Ronan melalui matanya. Mata Ronan seolah-olah menyiratkan semua emosi dan penderitaannya selama film ini berlangsung. Selain itu, sinematografi dan editing yang ditayangkan sangat tajam juga kostum serta seni yang ditayangkan sangat indah, membuat penonton merasakan bagaimana keadaan pada tahun 1950-an.

Namun ada beberapa orang yang berpendapat bahwa alur yang ada dalam film ini terlalu ringan dan mudah untuk ditebak. Potensi yang dibawakan di babak pertama film berjalan dinegasikan pada babak kedua karena plot tersebut terasa canggung. Selain itu, film ini ditonton harus dengan pengawasan orang dewasa karena ada beberapa adegan film yang kurang pantas untuk ditonton anak-anak atau remaja. Dari segeilintir pendapat tersebut mengenai kekurangan film ini, tetap tak menghilangkan suasana film jadul yang sangat menarik untuk ditonton ditambah genre yang diambil adalah romantis.

Leave a comment