
Pepatah yang sedari kecil saya dengar, diam itu emas. Diam adalah hal yang sering saya lakukan jika tidak ingin memperpanjang suatu masalah. Juga salah satu cara menghemat energi lahir dan batin. Sebenarnya saya tidak mengetahui apa sudah benar tindakan diam yang saya lakukan. Selama ini saya berpikir itu adalah kelemahan, saya kurang bisa berargumentasi sehingga lebih sering memilih diam saja.
Qs Al Baqarah ayat 45 menjelaskan “jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu”. Saya beranggapan bahwa diam adalah termasuk ke dalam sabar.
Setelah membaca-baca dari dari berbagai sumber, ternyata diam adalah sebentuk kekuatan. Berikut kutipan dari kumparandotcom:
Alangkah indahnya diam, bila bicara hanya menyakiti orang lain.
Alangkah terhormatnya diam, bila bicara untuk merendahkan orang lain.
Alangkah baiknya diam, bila bicara justru menimbulkan dosa.
Dan alangkah kerennya diam, bila bicara malah menebar aib orang lain.
Akan tetapi betapa dahsyatnya bicara, bila diam dapat mengakibatkan celakanya orang lain.
Betapa saktinya bicara, bila diam dapat menjadikan ruginya orang lain.
Betapa pentingnya bicara, bila diam dapat mengubur harapan masa depan orang lain.
Betapa bagusnya bicara, bila diam dapat berujung direndahkannya derajat orang lain.
Maka berlatihlah diam bila itu baik. Dan bicaralah bila itu maslahat. Asal jangan banyak bicara tanpa alasan apalagi hanya untuk mengintimidasi orang lain. Lebih baik diam bila tidak bisa membantu apapun. Karena diam itu emas, bila bicara tidak mampu jadi Mutiara.
Diamlah untuk menjadi lebih baik. Karena siapapun tidak perlu menjelaskan, karena mereka memang bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. “Barang siapa tidak mengiringi shalatnya dengan ketaatan, maka itu bukanlah shalat. Ketaatan yang mengiringi shalat adalah rasa malu dan meninggalkan perbuatan buruk.” (Al-hadits)
Diam adalah perbuatan baik. Sekaligus cara sederhana untuk menghilangkan kebiasaan buruk bagi orang yang terlalu banyak bicara. Tapi nihil dalam perbuatan baik. Cukup diam dan kerjakan terus perbuatan baik.
Kutipan dari IG bagasardyantoro:
- Diam itu mencegah tindakan reaktif. Tindakan yang reaktif biasanya menghasilkan keputusan-keputusan yang malah makin memperburuk masalah. Jika kita diam, diharapkan masalah tidak semakin parah.
- Diam itu mengizinkan semesta bekerja. Semesta akan memperbaiki dirinya sendiri dan kita adalah bagian dari semesta. Ingat, tubuh kita juga bisa memnyembuhkan dirinya sendiri. Jika kita diam, kita akan membiarkan semesta mengambil kendali penuh atas perbaikan yang harus dilakukan.
- Diam itu menghasilkan keputusan tepat. Keputusan yang tepat itu sangat penting agar kita terbebas dari penderitaan yang berlebihan akibat masalah tersebut. Jika kita terlalu panik dan berambisi untuk menyelesaikan masalah, biasanya akan menghasilkan keputusan yang salah.
Contoh tanya jawab sederhana, kadang ada yang salah mengartikan konsep diam ini.
tanya: Jika kita lapar lalu kita diam aja apakah bisa jadi kenyang?
jawab: Bukan begitu konsep diam yang dimaksud, saat lapar pasti ada reaksi. Kita mau teriak-teriak kelaparan, atau diam sejenak, berfikir, mau makan apa? Seharian udah makan apa? Nutrisi apa yg kurang? Jika kurang buah, berarti keputusannya cari buah-buahan. Baru reaksi mau beli cari sendiri keluar rumah, atau pesen online. Jangan diartikan lapar, diam saja, lalu mati.
tanya: Apakah diam itu sama dengan sabar?
jawab: Kurang lebih sama, misal saat membaca suatu opini biasanya ada pro-kontra. Sebagai pembaca kita reaktif, kok saya gak paham point bahasan ini?. Sebaiknya sabar, ikuti sampai selesai dan biasanya kita menjadi lebih paham. Ternyata “diam” tidak membuat kita reaktif tiba-tiba, seperti beberapa pembaca lain yang langsung reaktif bertanya tapi tidak paham arahnya kemana, krn mungkin tidak membaca sampai akhir sehingga jadi berisik. Diam adalah ilmu yang bagus.
Dikutip dari buku 52 Kata-kata Motivasi Yang Memberi Semangat Dan Mencerahkan Hati karya Eileen Rachma (2007: 66), Inilah deretan kata bijak tentang diam seperti emas untuk menenangkan diri:
- Diam itu emas ketika kamu tidak memiliki jawaban yang bagus- Muhammad Ali
- Bersabar dan diam lebih baik. Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya. Jika tidak, akan diganti dengan orang yang lebih baik – Tere Liye
- Lebih baik diam dan kelihatan bodoh, daripada banyak bicara dan bodohnya lebih kelihatan – Cak Lontong
- Diam adalah lebih baik daripada mengucapkan kata-kata yang tanpa makna – Pythagoras
- Kurasa tak ada yang perlu lagi untuk dijelaskan. Seberapa panjang kata yang kulontarkan belum tentu membuatnya paham. Aku diam – Dwitasari
- Kadang diam dan menunggu lebih bernilai daripada bergerak tanpa arah – Bong Chandra
- Terkadang diam lebih bijak dalam menyikapi keadaan dari pada bersikeras memaksa orang lain untuk sekadar memahami – Enninasya
- Hati manusia memiliki harta yang tersembunyi, Secara rahasia disimpan, dalam keheningan tersegel; Pikiran, harapan, mimpi, kesenangan, Yang pesonanya rusak jika terungkap – Charlotte Bronte
- Kebisingan menciptakan ilusi. Diam membawa kebenaran – Maxime Lagace
- Diam adalah teman sejati yang tidak pernah mengkhianati – Confucius
- Keheningan itu murni dan suci. Itu menyatukan orang karena hanya mereka yang merasa nyaman satu sama lain yang dapat duduk tanpa berbicara – Nicholas Sparks
- Meditasi adalah keheningan, memberi energi dan memuaskan. Diam adalah ekspresi fasih dari hal yang tak bisa diungkapkan – Sri Chinmoy
- Kadang-kadang kamu perlu duduk kesepian di lantai dalam ruangan yang sunyi untuk mendengar suaramu sendiri dan tidak membiarkannya tenggelam dalam kebisingan orang lain – Charlotte Eriksson
❤
