
Sumber: kumparan.com (10/06/2024)
Bryan Ramadhan Sukidi, Remaja asal Jakarta, mencatat prestasi gemilang sebagai valedictorian di Milton Academy, Massachusetts. Tak hanya menjadi lulusan terbaik, Bryan juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan di sekolahnya.
Bryan lulus pada 7 Juni 2024 dan menerima dua penghargaan prestisius, yaitu The A. O. Smith Prize dari Departemen Bahasa Inggris untuk bakat luar biasa dalam penulisan non-fiksi, dan The Computer Science Prize untuk keunggulan dalam ilmu komputer.
Semasa sekolah, Bryan menjabat sebagai ketua kelas, presiden Klub Pemrograman, hingga anggota Dewan Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi. Ia telah berkontribusi bagi komunitas sekolah, termasuk mengorganisir acara-acara seperti CultureFest dan kegiatan besar yang melibatkan 800 orang. Selain itu, Bryan juga aktif membimbing siswa internasional dan siswa kulit berwarna melalui program orientasi sekolah.
Dalam pidato kelulusannya, Bryan menceritakan perjalanannya mengenal orang tua dan teman-temannya lebih dalam. Ia menyampaikan tentang pentingnya bertanya dengan baik untuk benar-benar mengenal seseorang. Dalam kesempatan itu, ia mendorong teman-teman angkatannya untuk mengajukan pertanyaan dan mendengarkan cerita orang lain, karena baginya, itulah cara terbaik untuk benar-benar mengenal seseorang.
Bryan terdorong untuk mengejar karier di bidang penelitian keselamatan teknis karena kekhawatirannya terhadap bahaya kecerdasan buatan. Sebelumnya, ia pernah menjadi peneliti magang di Broad Institute of MIT dan Harvard, serta mengajar kelas pengantar ilmu komputer melalui Greater Boston STEM selama tiga tahun.
Setelah lulus, ia berencana melanjutkan studi di bidang ilmu komputer dengan fokus pada keselamatan, tata kelola, dan etika AI di the University of North Carolina dengan salah satu beasiswa paling prestisius di Amerika: Morehead-Cain scholarship.
