
freepik
sumber: wikipedia
Sintrong (Crassocephalum crepidioides) adalah sejenis tumbuhan anggota suku Asteraceae. Terna ini umumnya ditemukan liar sebagai gulma di tepi jalan, di kebun-kebun pekarangan, atau pada lahan-lahan telantar; pada ketinggian di atas 200 m dpl. Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dikenal sebagai ebolo, thickhead, redflower ragleaf, atau fireweed. Di Indonesia, biasa tumbuhan ini disebut junggul, bagini, jambrong, tespong (Sunda), jombloh, mandrung-mandrung, puyung, taplek (Jawa), kejelengot, dan kepotpot (Bali).

Kegunaan
Sintrong merupakan lalap yang digemari di Jawa Barat, dan juga sayuran. Sintrong juga merupakan sayuran utama dalam salah satu hidangan khas Jember, pecel Garahan. Di Afrika, selain dimanfaatkan sebagai sayuran, beberapa bagian tanaman sintrong digunakan sebagai bahan obat tradisional; di antaranya untuk mengatasi gangguan perut, sakit kepala, luka, dan lain-lain.[4] Sintrong ini bersifat sedikit astringen, dan bersifat netral. Ia bersifat antiradang, hemostatis, tonikum, pencahar, dan emetik (perangsang muntah). Herba tumbuhan ini bisa digunakan untuk mengobati demam, radang amandel, dan eksem.[1] Gulma ini juga disukai sebagai pakan ternak.
Meskipun demikian tumbuhan ini ditengarai mengandung alkaloida pirolizidina yang bisa memicu tumor.[5] Namun dalam sebuah penelitian lain ditemukan juga proposisi berseberangan bahwa tanaman ini memiliki potensi antitumor yang berpotensi sebagai agen kemoprefentif dan kemoterapi dengan menginduksikan produksi nitrit oksida melalui stimuli pada makrofag.
Tumis Sintrong
Bahan
2 ikat daun sintrong
2 buah bawang putih
3 buah bawang merah
4 buah kemiri
12 cabe rawit/sesuai selera
Sedikit kencur
Secukupnya garam,penyedap rasa dan gula
Cara
- Petik daun sintrong lalu rebus sebentar kemudian diperas
- Ulek bumbu sampai halus
- Tumis bumbu yg sudah di haluskan sampai harum
- Masukan sintrong, tambahkan bumbu garam, penyedap rasa dan gula. Masak sebentar saja
- Tumis sintrong siap di sajikan
