Klasifikasi Makhluk Dunia Sihir

sumber: threads@sahrultdg

Sama seperti kehidupan Muggle, makhluk hidup juga dikotak-kotakkan ke dalam beberapa kategori dalam tatanan sosial di Dunia Sihir ciptaan J. K. Rowling.

Pada abad ke-14, sebelum terbentuknya Kementerian Sihir Inggris dan otoritas dipegang oleh Dewan Penyihir (Wizard’s Council), ketua Dewan Penyihir Burdock Muldoon mengklasifikasikan makhluk ke dalam DUA kategori: Beings (Makhluk) dan Beasts (Satwa Gaib).

Menurut Muldoon, Beings adalah mereka yang berjalan dengan dua kaki. Muldoon pun merencanakan pertemuan untuk ngebahas pengelompokan dan kemaslahatan makhluk-makhluk ini. Disebarkanlah berita kepada mereka yang masuk kategori Beings.

Ternyata definisi yang terlalu luas ini menimbulkan kekacauan. Tidak hanya penyihir, goblin datang membawa semua makhluk yang berkaki dua kayak trol, termasuk satwa gaib semacam Porlock, pixie, fairy. Trol yang kecerdasannya di bawah manusia mulai mengamuk, menghancurkan venue. Hag (makhluk semacam manusia, mukanya jelek dan banyak kutilnya, suka makan anak-anak) mulai meluncur nyari mangsa anak-anak. Sementara satwa liar mulai ngeluarin suara-suara khas mereka. 

Situasi jadi makin tidak kondusif, Muldoon yang mau memulai pertemuan malah terpeleset kotoran Porlock. Akhirnya Muldoon pergi dari ruang pertemuan dan bersumpah tidak lagi mengundang makhluk-makhluk non-penyihir ini ke pertemuan Dewan Penyihir. Penerus Muldoon, Elfrida Clagg juga membuat pertemuan yang sama. Elfrida menambahkan definisi Beings yaitu mereka yang bisa ngomong dengan bahasa manusia. Tapi di pertemuan ini lagi-lagi ada aja dramanya. 

Trol dan Jarvey (satwa gaib) ikut hadir karena mereka bisa diajarin bahasa manusia, tapi para sentaurus menolak hadir karena tau merepeople ngga diundang (bahasa Mermish ngga bisa dimengerti kalau di atas permukaan air). Sementara para hantu rame-rame “walk” out karena tersinggung pertemuan ini lebih berat ke kemaslahatan makhluk hidup sementara hantu jelas-jelas bukan makhluk hidup lagi.

Setelah Kementerian Sihir terbentuk, pada tahun 1881, Grogan Stump (Menteri Sihir pada masa itu) memutuskan untuk mengelompokkan makhluk ke dalam TIGA kategori: Beings (Makhluk), Spirits (Roh), dan Beasts (Satwa Gaib). Stump juga menambahkan definisi Beings.Jadi, Dunia Sihir mengelompokkan makhluk-makhluk ke dalam tiga kategori.

  1. Beings (Makhluk).

Beings adalah mereka yang memiliki kecerdasan yang cukup untuk memahami hukum-hukum komunitas sihir dan memikul sebagian tanggung jawab dalam membentuk hukum-hukum tersebut. Yang termasuk ke kategori ini adalah manusia (penyihir, Muggle, Squib, setengah-manusia, werewolf dalam bentuk manusia), raksasa atau setengah-raksasa, goblin atau setengah-goblin, vampir atau setengah-vampir, hag, peri rumah atau setengah-peri-rumah, dan veela atau setengah-veela. 

Ada pengecualian untuk Beings ini, walaupun sebenarnya mereka bisa masuk ke kategori ini. Sentaurus dan merepeople ditawari untuk masuk ke kategori Beings, tapi menolak karena ngga mau berada dalam satu kategori bareng hag dan vampir. Akhirnya sentaurus dan merepeople masuk ke kategori Beasts yang harus diperlakukan dengan penuh rasa hormat.

Sfink dan mantikora bahkan ngga ditawari masuk ke Beings karena keganasan dan keberingasannya, walaupun memenuhi syarat untuk masuk ke kategori Beings, mereka masuk kategori Beasts.Akromantula dan erkling karena suka makan manusia jadi ngga dimasukin ke kategori Beings, dan dimasukkan ke kategori Beasts. 

2. Spirits (Ruh)

Kategori ini dibuat karena para hantu yang ngga terima dimasukkan ke dalam kategori Beings. Spirits adalah mereka yang memiliki tubuh spektral, ngga terpengaruh oleh gravitasi, dan ngga “benar-benar” hidup. Spirits ini bisa saja menyerupai Beings atau Beasts. Contohnya hantu manusia dan hantu satwa, banshee, dan non-being (boggart, dementor, poltergeist). 

Non-being ini punya definisi yang lebih mengerucut lagi. Walaupun mirip hantu, non-being ini sebenarnya ngga pernah hidup. Kalau hantu kan dia dulu pernah hidup, terus mati, terus jadi hantu. Kalau non-being ngga begitu. Mereka tiba-tiba aja ada dan biasanya tercipta dari emosi manusia. Mereka ini juga ngga bisa dibunuh alias amortal, tapi bisa diusir. Mereka biasanya “hidup” dari “memakan” emosi manusia. 

Salah satu non-being ini adalah poltergeist. Poltergeist beda dari hantu dan di novel Harry Potter ada 1 poltergeist penghuni Hogwarts yang jahilnya minta ampun: Peeves. Sayangnya karakter ini ngga dimunculin di film-nya. Secara “fisik” juga beda dari hantu. Hantu biasanya transparan dan warnanya abu-abu perak. Hantu juga menembus objek solid dan kehadirannya bisa menimbulkan perubahan pada air, udara, dan api. Hantu bisa nyipratin air, bikin udara jadi dingin, dan api jadi warna biru. 

Sementara poltergeist biasanya tinggal di tempat yang banyak anak mudanya dan kadang dia sepaket sama bangunan. Jadi pas bangunan itu dibuat, poltergeist kayak jadi hadiahnya. Umumnya poltergeist ngga punya bentuk fisik, kecuali adalah Peeves dan Fastidio.

2. Beasts (Satwa Gaib)

Kategori terakhir berarti mereka yang ngga masuk ke dua kategori lainnya. Contohnya banyak banget ya, kalian liat aja langsung di film Fantastic Beasts atau Harry Potter. Hippogrif, sentaurus, merepeople, basilisk, phoenix, niffler, adalah sedikit dari banyak Beasts di Dunia Sihir. 

Divisi Satwa Gaib dari Departemen Pengaturan dan Pengawasan Makhluk-Makhluk Gaib di bawah Kementerian Sihir Inggris mengelompokkan lagi satwa-satwa gaib ini berdasarkan bagaimana menangani mereka. Ada lima tingkatan yang disimbolkan dengan X sampai XXXXX. 

XXXXX – pembuhuh penyihir / mustahil dilatih atau dijinakkan (naga, basilisk).
XXXX – berbahaya / butuh pengetahuan khusus dan penanganan para ahli (phoenix, troll)
XXX – bisa ditangani oleh penyihir kompeten (hippogrif, niffler)
XX – tidak berbahaya / bisa dijinakkan (fairy, gnome)
X – membosankan (flobberworm, horklump)

Leave a comment