
Sebagai penggemar berat penulisan epistolari, teknik bercerita menggunakan sejumlah dokumen yang berurutan seperti catatan harian, artikel atau surat ini menghadirkan sesuatu yang intim dan beda. (twitter @arman_dhani)
Dewi Kharisma Michellia (lahir Denpasar, 13 Agustus 1991) adalah penulis, novelis, penyunting dan penerjemah asal Indonesia.
Novel pertamanya, Surat Panjang Tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya jadi Pemenang Unggulan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2012 dan masuk shortlist Kusala Sastra Khatulistiwa 2013.
Bibliografi
- Surat Panjang Tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya (Novel, 2012)
- A Copy of My Mind (Novel, 2016)
- Elegi (Cerpen, 2017)
Residensi
Residensi Penulis 2017 – Komite Buku Nasional (Paris, Perancis)
review by: ABO goodreads
Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi tentang surat yang panjang. Terhitung ada 37 surat di dalam buku ini. Surat yang ditulis “aku” untuk “kau”.
Tidak tahu mengapa, walaupun buku ini hanya berisi tulisan-tulisan berupa surat-surat, saya sama sekali tidak jenuh membacanya. Malah surat-surat itu berhasil membuat saya tersenyum simpul, miris, juga menitikkan air mata.
Buku ini termasuk buku yang membuat tangan saya gatal untuk melipat ujung halamannya sebagai penanda quotes yang saya suka. Oh ya, selain itu saya salut dengan pemilihan setiap kata-nya. Awalnya saya kira ending novel ini tidak akan jauh beda dengan ending film Korea “Love Phobia”, tapi ternyata dugaan saya salah T.T endingnya termasuk bagian yang paling menguras emosi.
Dan, inilah quotes-quotes yang paling saya suka:
- Bila kau memang alien, seharusnya kau bisa menemaniku berkelana mengelilingi dunia. Kita dapat menemukan takdir-takdir yang orang lain enggan jelajahi.
- Kita selalu haus akan revolusi. Walaupun hanya sedikit dari kita yang sepenuhnya memahami apa hakikat berbangsa.
- Sebagaimana mi dalam perayaan hari ulang tahun dipercayai sebagai perlambang usia yang panjang, mi dalam kisah asmara juga akan menjalinkan takdir baik antara sejoli.
- Orang Jepang saja langsung memilih harakiri selayaknya laku hidup samurai bila mereka melakukan kesalahan yang merugikan orang lain. Sementara itu, orang Indonesia? Boro-boro melakukan itu, tahu dirinya koruptor saja, mereka masih bisa mengumpet di gudang rumahnya.
- Hari ketika aku pergi mungkin adalah hari yang paling tak kuinginkan. Namun kusadari bahwa setiap yang datang telah bersumpah secara tak langsung untuk pasti kembali ke asalnya. Karena kehidupan yang penuh dan lengkap adalah soal hidup dan mati itu sendiri.
