
Kuliner daging bebek khas provinsi Sulawesi Selatan (Foto: dok. MakassarLapar)
sumber: kumparan.com
Daging itik memiliki cita rasa yang lembut dan gurih. Tak hanya digoreng atau dibakar, daging itik dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Di Indonesia terdapat banyak jenis kuliner itik yang memiliki ciri khas serta cita rasa yang berbeda dari masing-masing daerah, seperti Gulai Itik, Bebek Betutu, Itik Kuali, dan sebagainya.
Di bagian timur Indonesia, terdapat dua jenis hidangan itik yang memiliki peminatnya masing-masing, yaitu Dangkot dan Nasu Palekko. Kedua hidangan itu merupakan kuliner asli khas Sulawesi Selatan, tetapi resepnya berasal dari dua suku yang berbeda.
Dangkot merupakan singkatan dari kata “daging” dan “kotte” yang berarti “daging itik”. Resep Dangkot berasal dari Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dangkot merupakan daging itik yang dipotong kecil-kecil, lalu dimasak bersama dengan beberapa jenis bumbu, seperti cabai rawit, sereh, merica, bawang merah, bawang putih, jahe, serta bumbu-bumbu lainnya.
Selain untuk memperkuat rasa, tujuan penggunaan bumbu-bumbu tersebut juga untuk mengurangi bau amis daging itik. Banyak juga yang menambahkan daun jeruk atau daun salam ke dalam Dangkot untuk menambah aroma.
Dangkot aslinya sangat pedas karena lidah masyarakat Tana Toraja memang cenderung menyukai hidangan yang sangat pedas. Namun Dangkot buatan dari daerah lain biasanya memiliki tingkat pedas yang sedang.
Untuk menyantap seporsi Dangkot yang nikmat, kita dapat mengunjungi RM Bebek 53. Tak hanya rasa pedas, namun juga sensasi gurih ketika menyantap seporsi Dangkot di warung ini semakin menambah kelezatan.
Sebagai pelengkap, hidangan Dangkot sangat cocok disantap bersama dengan Sayur Tuttu’ khas Makassar atau tumis kangkung bunga pepaya yang rasanya gurih. Menyantap menu-menu tersebut secara bersamaan dijamin bikin lahap dan keringatan.
Bagi yang kurang menyukai daging itik, Warung Dangkot 68 ini juga menyediakan Dangkot dari daging ayam agar bisa disantap oleh siapa saja. Hidangan Dangkot dapat kita temukan di banyak warung lain yang berada di Kota Makasssar.
Nasu Palekko
Jika hidangan Dangkot adalah resep khas Suku Toraja, maka Nasu Palekko merupakan resep khas Suku Bugis dari tiga kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Sidrap, Pinrang, dan Barru. Nama Nasu Palekko berasal dari Bahasa Bugis yang berarti “Nasu” adalah “memasak” dan “Palekko” yaitu “periuk/kuali”.
Serupa tapi tak sama, Nasu Palekko juga memiliki bahan utama daging itik yang dipotong kecil-kecil mirip seperti Dangkot khas Tana Toraja. Beda kedua hidangan tersebut terletak pada jenis bumbu yang digunakan. Nasu Palekko umumnya menggunakan cabai hijau dengan bumbu lengkuas yang lebih menonjol, sedangkan Dangkot menggunakan cabai rawit. Selain itu, Nasu Palekko menambahkan air asam sebagai bumbu tambahannya.
Selain itu penyajiannya juga berbeda, apabila Dangkot cenderung berminyak, Nasu Palekko biasanya memiliki penyajian yang sedikit berkuah. Nasu Palekko memiliki cita rasa yang sangat pedas, ketika menyantapnya dijamin keringat akan seketika bercucuran. Menurut masyarakat Bugis, konon hidangan Nasu Palekko ini dapat meningkatkan nafsu makan, daya tahan tubuh, serta vitalitas.
Di Kota Makassar, kita akan sangat mudahnya menemukan warung yang khusus menjual hidangan Nasu Palekko. Setiap warung selalu menyediakan Nasu Palekko dengan dua pilihan jenis daging yaitu daging itik dan daging ayam. Nasu Palekko sangat cocok disantap bersama dengan sepiring nasi putih hangat dan sup ayam bening. Pedas namun dijamin sangat nikmat di lidah.
Resep membuat Dangkot:
Bahan
- 1ekor bebek, potong kecil-kecil
- 7 batang sereh, ambil bagian putihnya
- 1-2 bonggol lengkuas
- Minyak untuk menumis, secukupnya
- 10 cabe rawit
- 10 butir bawang merah
- 7 siung bawang putih
- 2 ruas jahe
- 1 ruas kunyit
- ½ sendok teh merica
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
Cara Membuat:
- Haluskan lengkuas dan sereh kemudain sisihkan.
- Panaskan minyak goreng untuk menumis lalu masukkan bumbu halus bawang dan bumbu halus lengkuas sereh. Tumis hingga harum.
- Masukkan bebek kemudian masak sampai bebek empuk dan matang. Lalu tambahkan air sesekali apabila air menyusut dan bebek belum empuk.
- Setelah bebek benar-benar empuk, teruslah mengaduk sampai bebek benar-benar kering bumbunya.
- Tunggu hingga bumbu benar – benar mengering, kemudian angkat, dan sajikan.
