MARIGOLD

sumber: wikipedia

Marigold atau Tagetes ( /tæˈdʒiːtiːz/ ) adalah genus dari 50 spesies tahunan atau abadi, sebagian besar tumbuhan perdu dalam famili Asteraceae . Mereka termasuk beberapa kelompok tanaman yang dikenal sebagai gumitir atau gemitir. Genus Tagetes dideskripsikan oleh Carl Linnaeus pada tahun 1753.

Tumbuhan ini asli Meksiko, tumbuh secara alami dari lembah Meksiko hingga ke selatan dan bahkan mencapai beberapa negara Amerika Latin lainnya, tetapi beberapa spesies telah dinaturalisasi di seluruh dunia. Satu spesies, T. minuta, dianggap sebagai tanaman invasif berbahaya di beberapa daerah.

Deskripsi

Spesies Tagetes bervariasi dalam ukuran dari 0,1 hingga 2,2 m tinggi. Sebagian besar spesies memiliki daun hijau menyirip . Mekar secara alami terjadi dalam warna emas, oranye, kuning, dan putih, seringkali dengan highlight merah marun. Kepala bunga biasanya (1-) hingga 4–6 cm, umumnya dengan kuntum sinar dan kuntum cakram. Dalam hortikultura, mereka cenderung ditanam semusim, meskipun spesies abadi semakin populer. Mereka memiliki akar berserat.

Tergantung pada spesiesnya, spesies Tagetes tumbuh dengan baik di hampir semua jenis tanah. Sebagian besar pilihan hortikultura tumbuh paling baik di tanah dengan drainase yang baik, dan beberapa kultivar diketahui memiliki toleransi yang baik terhadap kekeringan.

Tata nama

Tagētes dalam bahasa Latin berasal dari Tages dalam mitologi Etruria , yang lahir dari pembajakan tanah. [ 8 ] Hal ini kemungkinan merujuk pada kemudahan tanaman genus ini tumbuh setiap tahun baik melalui biji yang dihasilkan pada tahun sebelumnya, atau melalui batang yang tumbuh kembali dari tunggul yang sudah ada di tempatnya.

Nama umum dalam bahasa Inggris, marigold, berasal dari emas Maria untuk menghormati Perawan Maria, nama yang pertama kali diterapkan pada tanaman serupa yang berasal dari Eropa, Calendula officinalis.

Varietas Tagetes yang paling umum dibudidayakan dikenal sebagai marigold Afrika (biasanya merujuk pada kultivar dan hibrida Tagetes erecta ), atau marigold Prancis (biasanya merujuk pada hibrida dan kultivar Tagetes patula , yang banyak di antaranya dikembangkan di Prancis). Marigold signet adalah hibrida yang sebagian besar berasal dari Tagetes tenuifolia.

Budidaya dan kegunaan

Bergantung pada spesiesnya, dedaunan gumitir memiliki aroma dan menyengat, meskipun beberapa varietas telah dibiakkan tanpa aroma. Dikatakan untuk mencegah beberapa hama serangga umum, serta nematoda .[butuh rujukan] Spesies Tagetes — terutama T. patula — karenanya sering digunakan dalam penanaman pendamping untuk tomat, terong, cabai, tembakau dan kentang. Karena thiophenes antibakteri yang dipancarkan oleh akar, Tagetes tidak boleh ditanam di dekat tanaman kacang-kacangan.

T. minuta (khakibush atau huacatay), berasal dari Amerika Selatan, telah digunakan sebagai sumber minyak atsiri untuk parfum dan industri yang dikenal sebagai tagette atau “minyak gumitir”, dan sebagai penyedap dalam industri makanan dan tembakau. Ini umumnya dibudidayakan di Afrika Selatan, di mana spesies ini juga merupakan tanaman perintis yang berguna dalam reklamasi lahan yang terganggu.
Gonepteryx rhamni menghisap nektar

Kuntum Tagetes erecta kaya akan lutein karotenoid oranye-kuning dan digunakan sebagai pewarna makanan ( nomor INS E161b) di Uni Eropa untuk makanan seperti pasta, minyak sayur, margarin, mayones, saus salad, makanan yang dipanggang, gula-gula, produk susu, es krim, yogurt, jus jeruk, dan mustard. Namun di Amerika Serikat, bubuk dan ekstraknya hanya disetujui sebagai pewarna dalam pakan unggas.

Gumitir dicatat sebagai tanaman makanan untuk beberapa ulat Lepidoptera termasuk ngengat dot, dan sumber nektar untuk kupu-kupu dan lebah lainnya. Mereka sering menjadi bagian dari penanaman berkebun kupu-kupu . Di alam liar, banyak spesies yang diserbuki oleh kumbang.

Marigold Maharani, berwarna jingga


Kalendula (nama ilmiah: Calendula) adalah genus dari sekitar 15–20 spesies[2] tumbuhan herba tahunan dalam famili Asteraceae.  Mereka berasal dari barat daya Asia, Eropa Barat, Makaronesia, dan Mediterania. Di beberapa tempat tumbuhan ini dikenal dengan nama Marigold[3] yang nama tersebut merupakan sebutan tumbuhan dalam genus Tagetes.

Nama genus ini merupakan bahasa Latin kecil modern dari kata calendae yang berarti “kalender kecil”, “jam kecil” atau mungkin “kaca cuaca kecil”. Anggotanya yang paling umum dibudidayakan dan digunakan adalah Calendula officinalis (Kalendula biasa) . Produk herbal dan kosmetik populer bernama “Calendula” berasal dari spesies tersebut.


Calendula officinalis atau disebut pot marigold merupakan tanaman yang tumbuh di daerah mediterania. Bunga ini dapat tumbuh sampai 61 cm, dengan panjang daun 5 sampai 15 cm. Sedangkan diameter bunga mencapai 10 cm. Bunga ini cukup unik, karena dalam satu tanaman terdapat dua warna berbeda pada bunganya. Warna bunga adalah jingga dan kuning. Waktu berbunganya adalah pada musim panas.

Sebuah penelitian pada tahun 2016, yang dilakukan oleh para peneliti dari Iran, yang dipimpin oleh Mostafa Najafi menyebutkan adanya kandungan asam klorogenat pada tanaman ini.[butuh rujukan] Asam klorogenat ini mempunyai banyak khasiat, seperti obat darah tinggi, anti-inflammatori, anti-karsinogenik, anti-oksidan, akti-bakteri, anti-tumor.[butuh rujukan]

Banyaknya kadar asam klorogenat adalah sekitar 1,942 µM/500g dalam bunga pot marigold saat dilakukan penelitian oleh para peneliti Iran.[butuh rujukan] Hasil tersebut setelah menggunakan metode penelitian Analytical figures of merit atau analisis angka kelayakan, metode ini sendiri menggunakan gelombang voltametri sejajar (square wave voltametri, disingkat SWV). Metode ini menggunakan konstruksi kalibrasi yang memiliki sensitivitas tinggi untuk menghasilkan resolusi siklus voltametri. Hasil yang diperoleh berasal dari gelombang voltamogram sejajar dan grafik kalibrasi oksidasi berbagai tingkatan konsentrasi.

Tingginya kadar asam klorogenat yang ada pada bunga pot marigold membuat bunga ini cukup berkhasiat dalam penyembuhan dan terapi beberapa penyakit akibat oksidan dalam tubuh yang berlebihan.[butuh rujukan] Bunga pot marigold yang dikeringkan lalu diseduh menjadi teh cukup sehat apabila diminum rutin 1-2 kali sehari. Banyaknya khasiat yang dimiliki oleh bunga pot marigold tentunya membuatnya menjadi bunga yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.


Tahi kotok, cocok botol, marigold meksiko, atau marigold afrika (Tagetes erecta) adalah terna tahunan berbunga (annual herb) yang termasuk ke dalam keluarga Asteraceae. Di Jawa, beberapa orang menyebut ini sebagai kenikir karena memiliki bentuk yang serupa, tetapi kenikir memiliki bau yang harum tidak seperti dengan tahi kotok. Bunganya berkelompok atau perbungaan soliter dengan warna beragam (kuning hingga merah).[2] Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan menyebar ke Amerika dan Karibia hingga didistribusikan ke negara-negara lain, juga dapat ditemukan di Indonesia, salah satunya di Gunung Prau.[3]

Tumbuhan ini memiliki bunga yang menarik dan berwarna terang, sehingga umumnya digunakan sebagai tumbuhan hias dan diperjualbelikan secara bebas. Di Meksiko, bunga tahi kotok menjadi simbol orang mati dan di beberapa negara digunakan untuk ritual kematian mayat atau memandikan mayat (Honduras). Tumbuhan ini mengandung karotenoid (lutein) yang dapat mencegah perkembangan penyakit mata yang berkaitan dengan usia seperti katarak. Beberapa penelitian menunjukkan efektivitas dalam pencegahan penyakit arteri koroner, usia tua dan kanker. Di Meksiko, tumbuhan ini digunakan dalam penyembuhan penyakit pencernaan, seperti sakit perut, diare, kolik, masalah hati, empedu. Minyak esensial dari bunga ini mengandung antioksidan.

Leave a comment