Ganti Welit Desa Trusmi

Tradisi Ganti Welit

sumber: updatecirebon.com

Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memiliki tradisi unik yang sudah turun temurun, yaitu ganti welit. Ganti welit adalah upacara adat yang dilakukan untuk mengganti atap kompleks makam keluarga Ki Buyut Trusmi yang menggunakan anyaman daun alang-alang atau dalam bahasa Jawa disebut dengan “welit”.

Tradisi ganti welit biasanya dilaksanakan pada tanggal 25 bulan Maulid, bertepatan dengan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Upacara ini biasanya dihadiri oleh masyarakat Desa Trusmi dan sekitarnya, serta wisatawan dari berbagai daerah.

Proses ganti welit dilakukan oleh para warga secara gotong royong. Daun alang-alang yang sudah disiapkan sebelumnya kemudian dianyam menjadi anyaman yang siap digunakan untuk mengganti atap makam.

Upacara ganti welit diawali dengan ritual doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa. Setelah itu, proses ganti welit pun dimulai. Para warga secara bergantian naik ke atap makam untuk memasang anyaman daun alang-alang.

Proses ganti welit ini biasanya memakan waktu sekitar satu hari. Setelah selesai, acara dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian tradisional, seperti wayang kulit dan sisingaan.

Makna Ganti Welit

Tradisi ganti welit memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Desa Trusmi. Selain sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, tradisi ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap jasa leluhur yang telah berjasa bagi desa.

Ganti welit juga memiliki makna filosofis, yaitu sebagai simbol perubahan dan pembaruan. Daun alang-alang yang baru melambangkan harapan agar masyarakat Desa Trusmi selalu mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

Pelestarian Tradisi Ganti Welit

Tradisi ganti welit merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Pemerintah daerah setempat pun turut berperan dalam melestarikan tradisi ini dengan memberikan dukungan, baik dalam bentuk dana maupun tenaga.

Masyarakat Desa Trusmi juga memiliki komitmen untuk terus melestarikan tradisi ini. Mereka menyadari bahwa tradisi ganti welit merupakan bagian dari identitas desa yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Ganti welit
ArtiUpacara mengganti atap makam yang disebut sirap atau welit
TujuanMenghormati jasa leluhur
ManfaatMengukuh solidaritas, kebersamaan, kerja sama, kekompakan, dan semangat gotong royong
Khusus untukMakam kramat Ki Buyut Trusmi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Suasana acaraDimeriahkan dengan pertunjukan wayang kulit dan terbang

catt: ganti welit adalah upacara tradisional yang dilakukan setiap empat tahun untuk mengganti atap makam kramat Ki Buyut Trusmi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Upacara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan wayang kulit dan terbang. 

Tradisi memayu, termasuk ganti sirap dan ganti welit, merupakan wujud penghormatan terhadap jasa leluhur. Tradisi ini juga dianggap sebagai pengukuh solidaritas, kebersamaan, kerja sama, kekompakan, dan semangat gotong royong. 

Leave a comment