Asam Kandis Asam Gelugur, Ketiga Asam si Riang-Riang

sumber: IG brmpbuahtropika

Asam kandis

Asam Kandis (Garcinia xanthochymus) termasuk golongan pohon yang daunnya selalu hijau (evergreen) dalam arti tidak menggugurkan daunnya di musim gugur. Pohon yang tingginya berkisar antara 15–30 m dan berasal dari India ini masih sekerabat dengan manggis serta asam gelugur.

Asam kandis dimanfaatkan buahnya. Rasa buahnya masam sedangkan rasa kulit buah kelat. Buah asam kandis yang sudah dikeringkan umumnya dijadikan bumbu dapur, selai, campuran kari. Buah segarnya dapat dibuat acar. Asam kandis banyak dipakai dalam masakan dari Sumatra, seperti rendang, pindang ikan, dan pindang daging. Varietas asam kandis yang lain adalah kokam, bumbu yang dihasilkan dari tumbuhan sekerabat (G. indica). Pemanfaatan lainnya adalah sebagai sumber bahan pewarna.

Asam Gelugur

Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griffith et Anders.) adalah pohon penghasil asam potong atau asam keping. Asam potong diperoleh dari irisan buah asam gelugur yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari. Asam potong dimanfaatkan untuk bumbu masak, bahan perasa minuman, bahan dasar pengobatan, dan bahan dasar kosmetika. Sebagian masyarakat Melayu pesisir mengolah buah asam gelugur ini menjadi manisan atau halwa untuk hidangan pada hari raya.

Tumbuhan asam gelugur ini masih sekerabat dengan manggis dan asam kandis, dipercaya berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Asam gelugur dikatakan juga sebagai tumbuhan abadi, karena dapat bertahan hidup sampai ratusan tahun, dan berbuah makin banyak. Satu batang tumbuhan asam gelugur yang sudah berumur lebih dari tiga puluh tahun dapat menghasilkan buah sebanyak empat ratus kilogram dalam setahun.

Asam Siriang-riang

Asam Siriang-riang/Anti (Dodoneae viscosa. L. Jack*Latin atau Hopbush)

Tanaman ini dikenal oleh masya­rakat Sijunjung dengan nama “Asam Riang-riang”. Jenis asam ini memiliki kandungan asam yang tinggi dan anehnya, jika kita membuka buah asam riang-riang, maka dengan seketika akan tercium baru harum sekali, namun setelah berselang beberapa saat bau harum itu akan berubah menjadi bau busuk. Mungkin dengan sifat­nya yang aneh ini, tanaman ini disebut asam riang-riang.

Menurut masyarakat setempat jenis asam ini sangat langka dan sudah sulit ditemukan di hutan. Namun untuk asam kandis dan asam gelugur, masih bisa ditemukan, kendatipun bela­kangan ini sedang marak terjadi penebangan liar yang memburu pohon asam gelugur.

Asam gelugur yang dulu hanya pantun kini telah berkembang menjadi produk olahan teh kesehatan yang telah dipasarkan ke luar negeri. Garci-tea ini sangat bermanfaat menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan, anti oksidan dan masih banyak lagi manfaatnya.

Leave a comment