Fase Brooding Pada Anak Ayam

freepik

sumber: De Heus Indonesia

Fase brooding pada anak ayam adalah periode pemeliharaan awal setelah penetasan (DOC) hingga anak ayam berusia sekitar 14 hari. Pada masa ini, anak ayam sangat rentan dan membutuhkan lingkungan yang teratur, termasuk suhu, ventilasi, kebersihan, dan akses terhadap pakan serta air minum. 

Pentingnya Fase Brooding:

  • Menentukan Pertumbuhan: Masa brooding sangat penting karena menentukan pertumbuhan awal ayam dan dasar bagi performa mereka di masa depan. 
  • Perkembangan Organ: Pada fase ini, organ-organ penting seperti pencernaan, pernapasan, kekebalan, kerangka, dan bulu berkembang pesat. 
  • Adaptasi Lingkungan: Anak ayam yang baru menetas tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri, itulah sebabnya induk ayam menyimpan anak-anaknya di bawah perutnya yang hangat setelah menetas. Jika anak ayam dipisahkan dari induk, mereka membutuhkan penghangat buatan hingga bisa menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan. 

Manajemen Brooding yang Efektif:

  • Suhu: Suhu kandang harus dijaga sesuai dengan usia anak ayam, dengan suhu optimal sekitar 32-35°C pada minggu pertama dan menurun 2-3°C setiap minggunya. 
  • Ventilasi: Ventilasi yang baik diperlukan untuk mencegah penumpukan gas beracun dan memastikan sirkulasi udara yang lancar. 
  • Kebersihan: Kebersihan kandang dan peralatan sangat penting untuk mencegah penyakit. 
  • Pakan dan Minum: Pakan dan air minum harus selalu tersedia dan mudah dijangkau oleh semua ayam. 
  • Penggunaan Pemanas: Pemanas seperti lampu pijar atau pemanas gas diperlukan untuk menjaga suhu kandang tetap hangat, terutama pada minggu-minggu awal. 
  • Pengendalian Kepadatan: Kepadatan ayam dalam kandang harus diatur agar tidak terlalu padat, sehingga mencegah stres dan penyebaran penyakit. 
  • Pengontrolan Pertumbuhan: Pertumbuhan ayam perlu dipantau dengan menimbang bobot badan secara berkala dan melakukan seleksi terhadap ayam yang pertumbuhannya kurang baik. 

Masa pemeliharaan awal pada anak ayam kampung milik kami, hanya sederhana dan tidak paripurna seperti yang dilakukan oleh peternakan besar. Induk ayam dan anak-anaknya kami letakkan di kandang berukuran 1×1 meter.

Tidak ada lampu pemanas, karena di kebun kami tidak ada aliran listrik. Berdasarkan pengamatan beberapa hari ini, anak-anak ayam tersebut cukup sering berlindung di perut induknya untuk mendapatkan kehangatan. Karena daerah tempat kami tinggal memang mempunyai suhu yang cukup dingin.

Makanan yang kami berikan bervariasi sesuai yang ada saja, seperti beras, dedak, biskuit, labu rebus, nasi, dll. Perilaku anak ayam saat makan akan meniru sang induk. Mereka berkerumun di dekat makanan yang sedang dimakan induknya. Saya juga melihat, induk memecah makanan di mulutnya kemudian dikeluarkan lagi, agak anak-anaknya bisa makan. Sudah 7 hari usianya, sejauh ini mereka lincah dan terlihat sehat,

Leave a comment