Franky & Jane – Musim Bunga (1978)

Franky & Jane – Musim Bunga (1978)

Di suatu perkampungan bunga
Di musim petik, indah warnanya
Menghias rumah halaman rakyat
Ramai-ramai perempuan desa
Dengan keranjang di atas kepala

Burung-burung yang berkicauan
Menemani mereka memetik bunga
Senyum beberapa wanita
Yang menjepit bunga di rambutnya

Ramai-ramai perempuan desa
Dengan keranjang di atas kepala

Burung-burung yang berkicauan
Menemani mereka memetik bunga
Senyum beberapa wanita
Yang menjepit bunga di rambutnya


sumber: wikipedia

Franky & Jane

Franky Hubert Sahilatua & Jean Mauren Sahilatua atau biasa di kenal dengan nama Franky & Jane. Mereka memulai karier musik pada tahun 1972 dengan memilih jalur musik folk sebagai genrenya, seperti Joan Baez maupun Bob Dylan. Tikas musik country sangat terasa dalam jalur musik mereka, tapi jiwa musik yang mereka bawakan masih berada di sekitar atmosfer budaya indonesia. Kelebihan Franky & Jane terlihat pada pola penulisan lirik mereka yang naratif dan kerap menyentuh dunia sosial. Franky & Jane terbilang produktif pada era-nya buktinya yaitu pada tahun 1975 mereka melahirkan dua album bejudul Indah di Pantai tahun dan Kembalilah. Dan pada tahun 1977 mereka kembali populer di album ke-3 berjudul Musim Bunga sukses dipasaran.

Latar Belakang

Mereka berdua adalah bersaudara dan memutuskan untuk membuat duo yang memadukan harmoni vokal sejak tahun 1972. Perpaduan vokal itu menganut pada genre musik folk yang dibawakan oleh Joan Baez dan Bob Dylan.

Franklin Hubert Sahilatua (16 Agustus 1952 – 20 April 2011) adalah penyanyi balada berdarah Maluku asal Surabaya, Indonesia. Franky adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara, yang di antaranya adalah Jane Sahilatua dan Johnny Sahilatua. Namanya dikenal publik sejak paruh kedua dekade 1970-an, ketika ia berduet bersama adiknya, Jane Sahilatua, dengan nama Franky & Jane. Duet ini sempat menghasilkan lima belas album, semuanya di bawah Jackson Record. Dia adalah sahabat dan teman terdekat Ebiet G. Ade. Ia melalui label Jackson Record di tahun yang sama berdekatan dengan Ebiet G. Ade yaitu 1982.

Setelah duet ini mengakhiri kerja samanya, karena Jane kemudian menikah dan hendak memusatkan diri pada keluarga, Franky lebih banyak bersolo karier. Tahun 2006, Franky diangkat menjadi duta buruh migran Indonesia bersama Nini Carlina oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).

Karakter karya

Lirik lagu karya Franky pada masa Franky & Jane cenderung pada pemujaan alam pada awalnya, misalnya pada lagu Musim Bunga dan Kepada Angin dan Burung Burung. Namun, seperti kebanyakan penulis lagu balada lain, Franky gemar pula “bercerita” mengenai kehidupan orang sehari-hari, seperti Perjalanan atau Bis Kota. Franky pernah menulis dan menyanyikan lagu-lagu soundtrack untuk film Ali Topan.

Sejak dasawarsa 1990-an hingga dua tahun menjelang meninggalnya, Franky banyak terlibat dalam aksi-aksi panggung bertema sosial dan nasionalisme. Ia aktif terlibat dalam masa peralihan politik dari Orde Baru menuju Reformasi, penentangan RUU APP, serta gerakan anti globalisasi.

Kematian

Franky Sahilatua meninggal dunia pada 20 April 2011 di RS Medika Permata Hijau, Jakarta pada pukul 15.15 WIB akibat kanker tulang belakang yang dideritanya selama 2 tahun terakhir di Singapura.

Solo Album

  • Balada Wagiman Tua (1981)
  • Gadis Kebaya (1984)
  • Dibalik Kaca Jendela (1985)
  • Pop Ambon (1991)
  • Omong Kosong (1991)
  • Purnama Jangan Berkeping (1992)
  • Terminal (1993) bersama Iwan Fals
  • Kemarin (1994)
  • Lelaki dan Telaga (1995)
  • Orang Pinggiran (1995) bersama Iwan Fals
  • Perahu Retak (1996) bersama Emha Ainun Najib
  • Menangis (1999) bersama Iwan Fals
  • Pancasila Rumah Kita (2011)

Franky & Jane

  • Folk Song Vol. 1 (1975)
  • Senja Indah Dipantai (1976)
  • Balada Ali Topan (1977)
  • Musim Bunga (1978)
  • Perjalanan (Kereta Malam) (1978)
  • Kepada Angin dan Burung-burung (1978)
  • Dan Ketuk Semua Pintu (1979)
  • Panen Telah Datang (1980)
  • Siti Julaika (1982)
  • Di Ladang Bunga (1983)
  • Rumah Kecil, Pinggir Sungai (1984)
  • Biarkan Hujan (1987)
  • Langit Hitam (1990)
  • Perjalanan/Bis Kota (versi baru) (1991)
  • Potret (1992)
  • Lelaki dan Rembulan (1993).

Leave a comment