Ngalau Lidah Aia · Gua Lida Ajer · Gua Lidah Air

sumber: IG jayclentz

Ngalau Lidah Aia” atau “Goa Lidah Air” adalah nama sebuah gua yang terletak di Bukit Kojai, Jorong Dalam Nagari, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Lima Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Gua ini lebih dikenal oleh masyarakat lokal dengan sebutan “Ngalau Lidah Aia”. Gua ini menarik perhatian karena pernah menjadi lokasi penelitian manusia modern tertua di Asia Tenggara. 

Gua Lidah Air telah diteliti tahun 1887-1890 oleh Peneliti Belanda Eugene Dubois, dan menemukan adanya fosil hewan dan gigi manusia yg menunjukkan keberadaan manusia modern awal di Sumatera, yaitu dengan perkiraan usia antara 73.000 hingga 63.000 tahun yang lalu.

Fosil manusia purba tertua yang ditemukan di ASEAN adalah fosil gigi manusia modern yang ditemukan di Gua Lida Ajer, Sumatera Barat, Indonesia. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature menunjukkan bahwa fosil ini merupakan fosil gigi manusia modern tertua di Asia Tenggara. Penelitian lebih lanjut juga mengindikasikan bahwa Pulau Sumatera memiliki peran penting dalam penyebaran manusia modern di wilayah tersebut. 

Berikut beberapa poin penting terkait fosil ini: 

  • Lokasi: Gua Lida Ajer, Sumatera Barat, Indonesia.
  • Jenis Fosil: Fosil gigi manusia modern.
  • Usia: Fosil ini diyakini sebagai yang tertua di Asia Tenggara.
  • Pentingnya: Penelitian ini menunjukkan peran penting Sumatera dalam penyebaran manusia modern di wilayah tersebut.
  • Peneliti: Penelitian ini dilakukan oleh KE Westaway dkk dan dipublikasikan di Jurnal Nature.

Jauh sebelum sejarah tertulis, jejak leluhur kita, Homo sapiens, telah terekam di Gua Lida Ajer, Sumatera Barat. Penemuan ini menjadi bukti keberadaan manusia modern awal tertua di seluruh Asia Tenggara.

Penemuan Spektakuler Fosil gigi manusia yang ditemukan di Lida Ajer berhasil diidentifikasi berusia antara 63.000 hingga 73.000 tahun. Ini memundurkan puluhan ribu tahun catatan waktu kapan manusia modern pertama kali tiba di wilayah ini. Lebih hebatnya lagi, ini adalah bukti pertama di dunia bahwa manusia modern mampu beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan hutan hujan tropis yang lebat.

Keberhasilan Penelitian ini adalah buah kerja keras tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Dr. Kira Westaway dari Macquarie University, Australia. Penelitian ini juga melibatkan kolaborasi erat dengan para ahli dari Indonesia, termasuk dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (ARKENAS). Mereka menggunakan metode penanggalan uranium-series pada formasi gua (stalagmit) untuk menentukan usia fosil dengan akurat.

Penemuan ini adalah awal, bukan akhir. Langkah selanjutnya adalah:

* Konservasi: Melindungi situs Lida Ajer sebagai cagar budaya dan warisan dunia yang tak ternilai.
* Penelitian Lanjutan: Ekskavasi lebih mendalam untuk menemukan lebih banyak fosil dan artefak.
* Edukasi: Menjadikan Lida Ajer sebagai pusat pembelajaran tentang evolusi dan migrasi manusia.

Leave a comment