Rain Garden

sumber: IG jagasemesta

Rain garden adalah taman dengan vegetasi yang dirancang sebagai cekungan dangkal untuk menampung dan menyerap limpasan air hujan dari area sekitarnya, seperti atap atau halaman, sehingga dapat meresap ke dalam tanah. Proses ini membantu mengurangi genangan air, menyaring polutan dari air hujan, serta mengembalikan siklus air alami dengan mengisi kembali air tanah. 

Cara sederhana membuat rain garden

1️⃣ Pilih area tanah rendah di halaman.
2️⃣ Gali cekungan kecil sebagai penampung air hujan.
3️⃣ Isi dasar cekungan dengan kerikil atau pasir biar air cepat meresap.
4️⃣ Tanam tanaman lokal yang suka air—misalnya bunga liar, rumput hias, atau tanaman obat.
5️⃣ Biarkan hujan bekerja: air meresap, tanah tetap lembap, dan halaman makin cantik.

Hasilnya? Anti banjir, air tanah terisi lagi, plus jadi rumah baru buat kupu-kupu dan lebah

Fungsi Utama Rain Garden

Pengelolaan Air Hujan:
Mengumpulkan air limpasan dari permukaan kedap air (seperti atap dan jalan masuk) yang jika dibiarkan dapat menyebabkan genangan atau membawa polutan. 

Filtrasi Polutan:
Lapisan tanah dan media vegetasi di bawah rain garden berfungsi menyaring polutan, baik padatan maupun zat terlarut, yang terbawa oleh air hujan. 

Peningkatan Infiltrasi Air:
Memfasilitasi penyerapan air hujan ke dalam tanah, yang berkontribusi pada pengisian ulang air tanah. 

Pengurangan Genangan:
Dengan menyerap air secara cepat, rain garden membantu mengurangi genangan di kawasan sekitar. 

Cara Kerja Rain Garden

  1. Penampungan: Air limpasan dialirkan ke dalam cekungan taman hujan.
  2. Penyaringan: Saat air mengalir melalui lapisan media (seperti campuran tanah, pasir, dan kerikil) di bawahnya, polutan akan disaring dan dihilangkan.
  3. Infiltrasi: Air yang telah disaring kemudian meresap ke dalam tanah, sehingga mengisi kembali cadangan air tanah. 

Komponen Rain Garden

  • Vegetasi: Biasanya menggunakan tanaman lokal seperti rerumputan, semak, dan tanaman bunga tahunan yang mampu tumbuh di tanah lembap. 
  • Tanah dan Media Filtrasi: Kombinasi tanah, serasah daun, pasir, dan kerikil yang berfungsi sebagai media penyaring polutan dan membantu penyerapan air. 
  • Lapisan Pelindung (Opsional): Tergantung desainnya, dapat menggunakan pelapis plastik atau alas tanah liat untuk mencegah infiltrasi ke area yang tidak diinginkan atau untuk mengontrol aliran air, seperti pada kolam bioretensi. 

Taman hujan juga harus diberi jarak minimal tiga meter dari bangunan untuk mencegah infiltrasi air ke dalam dasar bangunan.

Leave a comment