
freepik
src: berbagai sumber
jika kamu salah naik kereta, turunlah di stasiun terdekat. semakin lama kamu memilih untuk turun, semakin mahal biaya perjalanan untuk pulang..
Pepatah ini adalah versi interpretasi dari sebuah konsep atau analogi Jepang yang populer. Di Jepang, analogi tentang kereta dan stasiun ini sering digunakan untuk menekankan pentingnya memperbaiki kesalahan sedini mungkin sebelum masalahnya menjadi lebih besar dan sulit diatasi.
Berikut adalah beberapa ekspresi Jepang yang memiliki makna serupa:
“Jika kamu salah naik kereta, segera turun di stasiun terdekat.” (誤った電車に乗ったら、最寄りの駅で降りなさい – ayamatta densha ni nottara, moyori no eki de orinasai)
- Meskipun kalimat persis ini mungkin terdengar seperti pepatah modern atau analogi bisnis yang sering digunakan, pesannya sangat mencerminkan prinsip Jepang yang disebut “segera memperbaiki kesalahan” (間違いを早期に正す – machigai wo souki ni tadasu). Intinya adalah: semakin cepat Anda menyadari kesalahan, semakin sedikit waktu, uang, dan tenaga yang dibutuhkan untuk kembali ke jalur yang benar.
Peribahasa yang lebih tradisional dengan makna serupa:
- “Kesalahan kecil akan menjadi besar jika tidak diperbaiki.” (小さな間違いも直さなければ大きくなる – chiisana machigai mo naosanakereba ookiku naru)
- “Mencegah lebih baik daripada mengobati” (転ばぬ先の杖 – korobanu saki no tsue – secara harfiah berarti “tongkat sebelum jatuh”) juga relevan, karena menekankan tindakan pencegahan atau perbaikan dini.
Pepatah ini sangat kuat maknanya:
- “Semakin jauh kamu tersesat, semakin mahal biayamu untuk kembali pulang.” Ini adalah inti dari analogi tersebut. Biaya di sini bukan hanya uang, tetapi juga waktu, usaha, dan peluang yang terbuang.
Jadi, meskipun kalimat persisnya mungkin merupakan interpretasi kontemporer, semangat dan pesannya berakar kuat dalam budaya Jepang yang menghargai efisiensi, akuntabilitas, dan perbaikan berkelanjutan (Kaizen).
