
KITLV LEIDEN
foto sirca 1900 – 1920.
src: IG sejarahjogyakarta
Plengkung Jagasura di barat Kauman/Notoprajan yang sudah dirobohkan sekitar tahun 1930. Berada di sebelah barat alun-alun utara Jogja. Berhubung dibangun di daerah Gerjen dan Kauman maka biasa disebut Plengkung Gerjen.
Tampaknya pintu masuk cukup sempit, dalam gambar terlihat dua kereta yang akan masuk dan keluar terpaksa harus bergantian/antri.
Yang masuk adalah dari arah Ngabean/Notoprajan (dari arah Jalan Ahmad Dahlan) menuju ke Ngasem. Menurut catatan, dikarenakan arus lalu lintas semakin padat maka plengkung ini diubah menjadi gapura, seperti yang kita lihat hari ini. .


Gapuro Jogosuro menuju Jl. Nyai Ahmad Dahlan
Plengkung Jagasura terletak di sebelah barat Alun-alun Utara. Jagasura berasal dari kata “jaga” yang berarti menjaga, dan kata “sura” yang berarti pemberani. Plengkung ini dulu dijaga oleh pasukan yang pemberani.
Selain disebut Plengkung Gerjen, Plengkung Jagasura juga disebut Plengkung Ngasem, penamaan tersebut merujuk pada satu lokasi yang sama, yaitu plengkung di sebelah barat Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Istilah “Ngasem” digunakan karena lokasinya berdekatan dengan kawasan Pasar Ngasem, sedangkan nama “Gerjen” digunakan karena lokasinya berdekatan dengan kampung Gerjen.
Perbedaan Penamaan:
- Plengkung Jagasura
Merujuk pada fungsi dan sejarahnya sebagai gerbang pertahanan yang dijaga oleh prajurit pemberani (“jaga” berarti penjaga dan “sura” berarti berani). - Plengkung Ngasem
Merujuk pada lokasinya yang dekat dengan Pasar Ngasem, yang dulu dikenal sebagai kawasan Ngasem. - Plengkung Gerjen
Gerjen, nama lawas satu ruas jalan yang terletak tak jauh dari Malioboro dan Keraton Yogyakarta. Dulu, lokasi ini merupakan pemukiman para abdi dalem penjahit keraton. Gerjen berasal dari kata gerji, dalam bahasa Jawa memiliki arti penjahit.
Perubahan Bentuk
Plengkung Jagasura yang asli, yang terletak di barat Alun-alun Utara, telah dirobohkan dan diubah menjadi gapura pada sekitar tahun 1930-an.
Alasan Perubahan
Perubahan plengkung Jagasura menjadi gapura yang lebih sederhana disebabkan oleh kebutuhan modernisasi lalu lintas pada masa lalu. Karena arus lalu lintas yang semakin padat membutuhkan perubahan bentuk plengkung agar lebih mudah dilewati kendaraan.
Kondisi Saat Ini
Saat ini, bentuk Plengkung Jagasura sudah tidak utuh lagi dan hanya tersisa seperti gapura pada umumnya. Banyak plengkung di Keraton Yogyakarta yang kemudian diubah menjadi gapura biasa, termasuk Jagasura.

Gapuro Jogosuro menuju Pasar Ngasem
Penamaan Plengkung Jagasura pada saat ini adalah Gapuro Jogosuro, tepatnya berada di Jl. Ngasem No.4, RW.2, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
