Kisah Pojokan Rumah yang Menghitam

sumber: yufidtv

Dahulu, para ulama sangat antusias terhadap Al-Qur’an dan merasakan kenikmatan luar biasa saat berinteraksi dengannya. Mereka mencukupkan diri dengan membaca, menghafal, memahami, dan merenungkan maknanya.

Dahulu, di rumah Abu Bakar bin Ayyasy terdapat sebuah pojokan yang warnanya menghitam, karena begitu seringnya beliau jadikan sandaran saat membaca Al-Qur’an. Beliau telah mengkhatamkan Al-Qur’an di pojokan ini lebih dari lima ribu kali. Beliau adalah salah satu orang yang hidupnya tidak bisa lepas dari Al Quran, dan senantiasa menghabiskan setiap waktunya demi membaca dan mengkhatamkan Al Quran.

Karena itulah, para ulama memiliki ilmu yang paripurna, akhlak yang mulia, keyakinan yang benar, dan akal yang sehat, sebab, mereka telah mengetahui obatnya, Al-Qur’an Al-Karim.

Abu Bakar bin Ayyasy adalah Syu’bah bin Ayyasy, seorang ulama dan ahli qiraat terkemuka yang meriwayatkan qiraat ‘Ashim. Nama lengkapnya adalah Abu Bakr Syu’bah bin Ayyasy bin Salim al-Hannath al-Asadi al-Kufi, lahir tahun 95 H dan wafat tahun 193 H. 

  • Julukan: Beliau juga dikenal sebagai Imam Syu’bah atau “Hujjah”. 
  • Profesi: Merupakan seorang ulama besar di bidang qiraat Al-Qur’an dan perawi qiraat ‘Ashim al-Kufi. 
  • Murid: Beliau merupakan murid Imam ‘Ashim bin Abi al-Najud dan banyak meriwayatkan qiraat gurunya tersebut. 

Syu’bah bin Ayyasy Al-Kufy (Imam Syu’bah), salah satu perowi Imam Ashim Al-Kufy

Imam Syu’bah lahir pada tahun 95 H dengan nama panggilannya (kuniyah) Abu Bakar dan wafat pada tahun 193 H. Beliau adalah salah satu perowi Imam Ashim, bermulazamah kepada Imam Ashim dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari satu kali. Beliau menjadi murid Imam Ashim sekaligus perowi yang banyak meriwayatkan dan mengisahkan kehidupan Sang Guru.

Selama menyelami Ilmu Al-Qur’an dan Qira’at, beberapa guru beliau diantaranya Imam Ashim bin Abi Al-Najud, Atha’ bin Al-Saib, Salim Al-Munqiri. Selepas melakukan pengembaraan kepada beberapa guru, beliau membuka pengajian dan setoran Al-Qur’an dari berbagai kalangan baik yang melalui setoran atau tasmi’ maupun tidak.