Palembayan

src: berbagai sumber

Banjir bandang dahsyat melanda Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sejak akhir November 2025. Bencana ini menyebabkan kerusakan parah, ratusan korban jiwa, dan puluhan orang masih hilang. 

Informasi Terkini:

  • Korban Jiwa: Data terbaru per 10 Desember 2025 mencatat 188 korban meninggal dunia di Agam, dengan 72 orang masih dalam pencarian. Palembayan menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak, di mana ratusan warga dilaporkan meninggal dunia.
  • Pencarian Korban: Tim gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, PMI, dan relawan masih terus melakukan operasi pencarian intensif di lokasi terdampak.
  • Kondisi Warga: Ratusan rumah hancur, menyebabkan warga mengungsi dan mengalami krisis, termasuk krisis air bersih dan kebutuhan hunian sementara.
  • Akses dan Infrastruktur: Akses jalan utama dari Bukittinggi menuju Palembayan sempat terputus total akibat longsor dan material banjir, menghambat distribusi bantuan. Jembatan darurat yang dibangun warga juga sempat terbawa arus akibat luapan sungai. 

Penyebab:
Banjir bandang diduga dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa hari (mencapai 154 milimeter/hari) pada akhir November 2025. Hal ini menyebabkan pergerakan material tanah di lokasi yang memiliki kemiringan curam dan jenis tanah yang peka erosi. Material menumpuk di Sungai Batang Alahan Anggang, yang kemudian tidak mampu menahan volume material dan meluap hingga lebih dari 100 meter ke pemukiman warga. Satgas PKH (Penertiban Kawasan Hutan) menyatakan bahwa bencana ini bukan karena pembalakan liar, melainkan faktor alam dan kondisi tanah. 

Warga terdampak saat ini sangat membutuhkan bantuan dan berharap adanya pembangunan hunian sementara atau relokasi ke tempat yang lebih aman. 

Pada kecamatan Palembayan terdapat 9 nagari, yaitu:

  1. Nagari Ampek Koto Palembayan
  2. Nagari Baringin
  3. Nagari Salareh Aia
  4. Nagari Salareh Aia Barat
  5. Nagari Salareh Aia Timur
  6. Nagari Salareh Aia Utara
  7. Nagari Sipinang
  8. Nagari Sungai Pua
  9. Nagari Tigo Koto Silungkang

Pemkab Agam Tutup Sementara Jalan Palembayan demi Percepat Pembersihan Material Banjir.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat, mengambil langkah menutup sementara akses jalan provinsi yang menghubungkan Salareh Aia menuju Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan. Penutupan ini mulai berlaku pada Minggu (7/12/2025) secara kondisional dan bertujuan untuk memperlancar proses pembersihan masif material banjir bandang yang menutupi badan jalan, dilansir dari Beritasatu.com. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Agam, Rio Eka Putra, menjelaskan bahwa penutupan dibagi menjadi dua sesi (pukul 08.00-12.00 WIB dan 14.00-17.00 WIB) karena padatnya mobilitas puluhan alat berat dan truk pengangkut material.

Keputusan penutupan sementara ini diambil demi keselamatan dan efisiensi kerja. Rio menambahkan bahwa sebelumnya, pembersihan sempat terhambat oleh banyaknya kendaraan warga yang datang untuk sekadar melihat lokasi (“wisata bencana”), yang menyebabkan ekskavator dan truk kesulitan bergerak. Pemkab Agam mengimbau masyarakat untuk mematuhi arahan petugas di lapangan demi mempercepat proses rehabilitasi, mengingat dampak bencana di Agam sangat luas, menyebabkan ratusan korban jiwa dan kerusakan parah pada infrastruktur serta lahan pertanian.

Dampak Bencana Hidrometeorologi, Akses Maninjau–Matur Masih Putus

Akses jalan Maninjau-Matur, sempat terputus pasca hantaman bencana longsor dan pohon tumbang yang terjadi di berbagai titik di ruas jalan kelok 44.

Selain banyaknya pohon tumbang, titik terparah terjadi di kelok 7 dan kelok 8, ruas jalan kelok 44, dimana badan jalan terban, akibat longsor di tebing terjang ruas jalan tersebut.

Kerusakan terparah terjadi di ruas jalan kelok 9 dan kelok 10, yang hingga kini masih belum bisa diatasi, karena dibutuhkan penanganan yang lebih teknis dan membutuhkan waktu.

Seperti dijelaskan Kadinas PU Agam Ofrizon, pihaknya bersama unsur terkait dalam penanganan dampak bencana, yang membenarkan ruas jalan kelok 44 masih belum dilewati kendaraan, karena masih ada beberapa titik yang harus ditangani lebih tekhnis dan cukup berat.

Pihaknya masih berupaya mencari dukungan alat berat, untuk penanganan berdampak dampak bencana yang terjadi di berbagai kecamatan di Kabupaten Agam, termasuk di kawasan Tanjung Raya, Matur, Palembayan, Malalak, IV Koto, Palupuah dan kecamatan lain.

“Kita berupaya maksimal, menuntaskan segera, karena akses jalan merupakan prioritas, “tegasnya.

Dampak masih belum bisa dilewatinya jalur kelok 44, membuat akses utama masih terkendala, termasuk pasokan bantuan dari wilayah Utara Sumatera Barat, baik dari Bukittinggi, Payakumbuh, Tanah Datar dan dari lain, masih mengambil jalan melalui Simpang Patai Palupuah, melewati jalur jalan Malampah, Pasaman.

Ruas Jalan di Kelok 44 Terban