
sumber: podomorofeedmill.com
Memisahkan anak ayam dari induknya, atau “DOC” (Day Old Chicken), adalah praktik umum dalam peternakan ayam, baik ayam kampung, broiler maupun ayam petelur. Pemisahan ini dilakukan karena beberapa alasan, salah satunya agar induk ayam dapat segera bertelur kembali, sehingga produktivitas peternakan meningkat.
Berikut adalah beberapa alasan dan pertimbangan dalam memisahkan anak ayam dari induknya:
- Meningkatkan Produktivitas Induk: Ketika anak ayam dipisahkan, induk ayam tidak perlu lagi mengerami dan merawat anak-anaknya, sehingga siklus bertelur bisa lebih cepat terjadi.
- Pertumbuhan Anak Ayam Lebih Cepat: Anak ayam yang dipisahkan dari induknya akan mendapatkan perawatan khusus dan pakan yang sesuai dengan kebutuhannya untuk pertumbuhan optimal.
- Mencegah Stres pada Induk: Induk ayam yang terus menerus mengerami dan merawat anak ayam bisa mengalami stres, terutama jika kandang tidak memadai.
Cara Memisahkan Anak Ayam:
- Usia Ideal: Anak ayam biasanya dipisahkan dari induknya setelah beberapa hari atau minggu, tergantung pada jenis ayam dan kondisi peternakan.
- Kandang Terpisah: Siapkan kandang khusus untuk anak ayam dengan suhu yang sesuai, pakan, dan air minum yang cukup.
- Peralihan Bertahap: Jika memungkinkan, lakukan pemisahan secara bertahap untuk mengurangi stres pada anak ayam.
- Perhatikan Perilaku: Amati perilaku anak ayam setelah dipisahkan. Jika menunjukkan tanda-tanda stres, berikan perhatian ekstra.
Pertimbangan Lain:
- Kebutuhan Nutrisi: Anak ayam membutuhkan pakan yang kaya protein dan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan mereka.
- Kesehatan: Pastikan kandang selalu bersih dan kering untuk mencegah penyakit pada anak ayam.
- Kehangatan: Anak ayam membutuhkan suhu hangat, terutama pada usia muda. Gunakan lampu penghangat jika diperlukan.
Hukum Memisahkan Anak Ayam:
- Tidak Dilarang: Secara umum, memisahkan anak ayam dari induknya tidak dilarang dalam Islam, dan merupakan praktik umum dalam peternakan.
- Tujuan Pemisahan: Pemisahan anak ayam dari induknya dengan tujuan yang baik, seperti meningkatkan produktivitas, tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Dengan pemahaman yang baik tentang alasan dan cara memisahkan anak ayam dari induknya, peternak dapat meningkatkan produktivitas peternakannya dan memastikan kesehatan serta pertumbuhan anak ayam yang optimal.
catt: pada ayam yang kami pelihara, ada induk yang memiliki karakter tenang, bisa menjaga anaknya dengan baik mulai dari menetas sampai usia 45 hari. Di usia 45 hari, semua anak diumbar keluar kandang bersama dengan induknya. Agar sang induk tidak stress terlalu lama tinggal dalam kandang dan bisa bebas kembali diumbar di kebun. Sejauh ini induk dan anak terlihat riang gembira bisa eksplor setiap sudut kebun.
Ada juga satu induk ayam milik kami yang tidak pernah bisa tenang, gelisah terus-menerus meskipun kondisi kandang dan pakan sudah kami usahakan dengan baik. Akibat karakter sang induk yang grasah grusuh tersebut, beberapa anaknya yang masih mungil jadi sering terinjak. Setelah satu ekor anak ayam mati karena terinjak, saya kemudian memisahkan semua anak dengan induknya. Usia mereka sekitar 7 hari saat dipisah, Alhamdulillah terlihat sehat dan lincah meskipun kandang tidak diberi pemanas.
Jika diperhatikan, saat anak ayam terinjak induknya, saya sudah coba memindahkan posisi anak tersebut ke tempat yang agak jauh dari induknya. Tapi anak ayam tersebut akan terus berusaha mendekati kaki induknya sehingga dia akan terinjak lagi. Hal ini terjadi karena anak ayam cenderung mengikuti induknya secara membabi buta (imprinting) terutama setelah menetas, dan induk ayam mungkin tidak selalu menyadari keberadaan anak-anaknya.
