Rumah Makan Simpang Ampek Bukittinggi

Rumah Makan Simpang Ampek Bukittinggi (2014)
sumber: FB Zulfian Zoebir

Rumah makan ini sebuah legenda pada masanya (kisaran tahun 1950 sampai dengan 1990-an), sekarang sudah tidak ada. Terletak persis di sebelah Masjid Mubarak yang masih ada hingga kini. Pemilik rumah makan ini adalah H. Hasbullah dan Hj. Chainar.

Dulu, kedai nasi ini ramai terutama di hari jumat saat orang-orang selesai salat jumat di masjid Mubarak. Yang saya ingat menu favorit adalah nasi bungkus dengan lauk gulai cancang, tentu dengan tambahan gulai cubadak dan sayur taoge.

Masjid Mubarak masih dipertahankan, bangunan kedai nasi Simpang Ampek sudah lenyap

Masa kejayaan RM ini meredup sekitar tahun 2000-an, seiring banyaknya rumah makan baru yang bermunculan. Untuk menu cancang kambing diambil alih kejayaannya oleh Kedai Nasi Mak Marah di Pakan Ladang. Urang kurai (suku pribumi Bukittinggi) memang punya fanatisme tersendiri terhadap cancang kambing.

Setelah Pemerintahan Kota Bukittinggi menata kawasan ini, juga penertiban dari PJKA, hanya masjid yang tetap tegak berdiri. Kedai nasi Simpang Ampek dan kedai-kedai kecil sekitarnya sudah berganti menjadi pusat kuliner Stasiun Lambuang.

Keluarga pemilik RM. Simpang Ampek memberi pernyataan bahwa mereka belum membuka kembali usaha rumah makan di mana pun. Kalaupun ada RM dengan merk Simpang Ampek, maka itu bukanlah penerus RM. Simpang Ampek yang legendaris ini.

RM. Simpang Ampek RM. Simpang Ampek pada bulan September 2015, masih melayani para pelanggannya.

RM. Simpang Ampek pada Desember 2017 tidak lagi beroperasi

RM. Simpang Ampek pada bulan Oktober 2018 sudah dibongkar