Penulis: Chris Wibisana, tirto.id – 17 Mei 2021
Wajah Umar Kayam tegang. Setelah mempersilakan tamunya duduk, suaranya bergetar ketika berbicara kepada enam tamu yang bersamanya mengitari sebuah meja.
“Kejadian seperti ini adalah biasa dalam revolusi. Kita harus mampu meletakken peristiwa ini di dalem kancahnya sejarah semesta. Ini hanya sebutir…. sebutir…. darah dalem sejarah!”
Itu bukan kejadian faktual. Kayam tengah memerankan Presiden Sukarno dalam film “terbesar yang tak mungkin terulang lagi” besutan sutradara Arifin C. Noer, Pengkhianatan G30S/PKI. Pagi itu, dia memanggil sejumlah perwira, termasuk Amoroso “Soeharto” Katamsi, yang siap membuktikan keterlibatan Angkatan Udara dalam peristiwa Gerakan 1 Oktober 1965. Continue reading
