
by fiary (goodreads)
Novel ini aku baca pertama kali selagi masih berupa cerita bersambung di majalah remaja Hai. Berkisah tentang Tia, gadis remaja usia 17 tahun yang sedang dalam masa transisi kedewasaan , yang mempunyai orang tua khususnya ibunya yang sangat menjunjung tinggi tata krama dan kesopanan.
Ibu akan marah kalau Tia memperlihatkan sikap tidak sopan, ngomong seenaknya. Padahal bagi Tia, mestinya hal itu boleh-boleh aja. Di usia ini pula Tia mengenal sentuhan gaib yang bernama cinta melalui seorang Dion, mahasiswa dan juga penyiar radio.
Membaca novel ini gak pernah membuatku bosan, itulah masa remaja, semuanya kepingin tau, kepingin coba, gak pernah merasa takut dan belum tahu bahwa dari setiap tindakan itu akan ada konsekuensi yang menuntut sebuah tanggung jawab. Dan bagaimana Tia memandang kedewasaan serta menghadapinya.
Pemaparan suasana jalanan arah kampus IPB yang ditumbuhi pohon randu yang saat itu sedang riang-riangnya menebarkan kapas bagaikan salju, mengingatkan aku sewaktu sd dulu, dimana dalam perjalanan ke sekolah aku juga selalu melewati sebuah rumah besar yang halamannya di tumbuhi pohon randu.
Novel ini sangat menarik, dan menurutku ceritanya senantiasa relevan di segala era, meski dulu itu belum secanggih sekarang teknologi dan pengaruh global dunia. Tapi masalah yang dihadapi seorang remaja tetaplah sama.
Sebenarnya, ada satu novel lagi karangan penulis ini yang aku sukai, yaitu yang berjudul ‘Matahari Musim Semi’ ; bercerita tentang Mina, mahasiswi desain grafis yang terperangkap cinta pria bermata biru.
