Mudeng On Ketosis

oleh: Hazil Aulia II

catatan penting admin blog : Menjalani diet rendah karbohidrat dalam waktu panjang tidak disarankan. Karena bisa menggerus vitamin serta mineral (seperti kalium dan magnesium) di dalam tubuh. Bisa berakibat buruk bahkan fatal bagi kesehatan tubuh. Paling baik jika berkonsultasi dengan ahli gizi.

Memahami Sisi Pandang Rekayasa Mas Tyo Dari Kacamata Ilmu Hukum

Prolog

Mudeng itu artinya mengerti, memahami, tahu, dalam bahasa keseharian Jawa. MudengOnKetosis artinya memahami dan mengerti tentang ketosis umumnya, sebagai gaya hidup khususnya. Tulisan ini memang sengaja saya berserikan dengan MudengOnKetosis, sebagai upaya untuk memberikan gambaran tentang gaya hidup KetoFastosis agar pengetofastosis lebih bisa memahami, mengapa dia harus mengetofastosis, mengapa pilihan gaya hidupnya jadi pengetofastosis itu sudah betul, agar pengetofastosis mengerti a, b, c-nya mengapa KetoFastosis protokolnya seperti yang sering saya jawab untuk dibaca dan dipahami itu sebagai awal untuk bisa mengetofastosis.

Semua kita tahu, bahwa KetoFastosis itu dirancang oleh mas Tyo utamanya dalam rangka upaya sehat Alif yang mengalami Cerebral Palsy (CP) dan sudah diketahui sejak masih dalam kandungan. Jadi, KetoFastosis itu bukan ditujukan untuk orang lain. KetoFastosis dirancang untuk memungkinkannya kelak Alif bisa lebih mandiri, karena seperti diketahui, banyak penyandang CP yang terlihat seperti tidak berdaya, lemah, dan sebagainya. KetoFastosis pun tidak pernah ‘dipromokan’ kepada orang lain.

Orang lainlah yang melihat keberhasilan penerapan dan perkembangan Alif sehingga mereka ingin ikut serta menjalani gaya hidup ini, dan saat berhasil menyingkirkan sekian macam hasil siksaan ke si tubuh dan tubuh merespons dalam berbagai ‘sakit’ di dulu itu, sejak itu pula tersangka yang menyakiti tubuh itu dengan riang mewartakan ke orang-orang, saudara dan sebagainya yang mencari upaya penyembuhan, bahwa dia pulih karena menjalani gaya hidup KetoFastosis.

Sekian banyak orang yang mewartakan kabar gembira itulah akhirnya menjadikan gaya hidup KetoFastosis ini menggelundung bak bola salju semakin lama semakin besar. Tentu hal ini merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Itu juga sebabnya saya selalu menyelipkan nama Alif di pelangitan doa setelah salat agar dia selalu terjaga dan menjadi apa yang terbaik sebagai harapan orangtuanya.

Saya pun mensyukuri bahwa pertemuan saya dengan KetoFastosis ini memulihkan kondisi saya yang ‘tertampar’ diabetes mellitus, bahkan hingga kehilangan jempol kaki kanan saya hanya karena kulit telapak kaki yang terkelupas sedikit saja. Siksaan ke tubuh sendiri yang mengarbo selama puluhan tahun itu telah menyeret gula darah puasa saya melangit, sehingga luka tersebut infeksi dan tak kunjung sembuh.

Diabetes mellitus membawa saya ke ruang operasi selama 4 kali, di kali ke 3, saya harus merelakan jempol kaki kanan untuk berpisah selamanya. Kali ke 4, luka di punggung kaki itu diberi cangkokan kulit yang diambil dari paha kanan. Hasil cangkokan itulah yang di dua tempat tak kunjung menutup. Namun, di sinilah hikmahnya. Saya bertemu dengan KetoFastosis Life Style, yang akhirnya memulihkan segala sesuatunya.

Bertemu pertama kali dengan mas Tyo, terjadi di Agustus 2017 saat ada acara pertemuan di Yogyakarta. Di satu bagian sesi acara, kebetulan beliau duduk di sebelah kanan saya, dan sembari mendengarkan narasumber, mas Tyo menjelaskan saya apa yang terlihat di kedua foto. Saya ketika itu hanya manggut-manggut saja. Mendengarkan, mencoba untuk memahami, tetapi tidak kunjung mengerti. Maafkan saya mas. Maklumlah, latar belakang saya jurusan IPS saat di SMA, dan kuliah di Fakultas Hukum UGM Yogyakarta yang tidak pernah saya gunakan gelarnya itu hingga sekarang. Hiks.

Berbagai upaya, saya lakukan untuk memahami masalah inti KetoFastosis (yang berulang dipaparkan mas Tyo dari sudut pandang rekayasa itu), mengikuti seminar KetoFastosis, Talkshow From Home, Seminar From Home, mencari bahan-bahan yang berkaitan di setiap sudut dunia maya, mengikuti (entah itu di Twitter, Instagram atau Facebook) beberapa nakes luar negeri, termasuk periset, ahli gizi, yang semuanya merupakan ‘pentolan’ gaya hidup berkarbohidrat rendah.

KetoFastosis merupakan gaya hidup yang menekankan kemampuan puasa dalam kondisi ketosis. Oleh karenanya konsep pencapaian ketosis juga akan terbahas. Selain itu, karena tubuh manusia terdiri atas triliyunan sel, mau tidak mau, suka atau terpaksa maka sel dengan segala perniknya seperti bagian-bagian sel, fungsi dan peranannya dalam sel juga turut dibahas.

Yang agak berat tentu saja bila sudah menenggelamkan diri dalam kubangan biomolekulernya. Namun nanti kerangkanya adalah mulai dari mengenalkan peristilahan seperti penggandengan (coupling), pengawagandengan (decoupling), kehabisan/ penipisan (depletion), jalan kecil (pathways), mekanisme sintesis seperti proteosintesis, de novo synthesis, aneka genesis seperti mitogenesis, glukoneogenesis, singkatan seperti AMPK, mTOR, GLUT, ATP, GTP dan sebagainya.

Tak kalah pentingnya adalah dampak dari terjadinya reaksi karena suatu aksi, misalnya di mana posisi blundernya (aksi) sehingga terjadi defisiensi mineral (reaksi), di mana blundernya kolesterol sehingga terjadi penyumbatan di pembuluh darah. Hal-hal yang tampak sederhana, tetapi ada mekanisme terjadinya. Inilah dia sisi hukumnya, yakni hukum alamnya alias fisiologinya.

Tidak mudah untuk menerjemahkan sisi pandang rekayasa mas Tyo, tetapi dengan menelisik dari sisi hukum alamnya nanti akan bertemu di satu titik yang sama karena sisi pandang rekayasa itu adalah hukum alam juga.