
freepik
sumber: kumparan.com
Waktu salat dalam Islam memang ditentukan berdasarkan posisi dan pergerakan matahari. Pergantian waktu salat ditandai oleh fenomena astronomi seperti tergelincirnya matahari, bayangan benda, terbenamnya matahari, dan terbitnya fajar.
Berikut adalah penjelasan lebih detail:
- Subuh: Ditandai dengan terbitnya fajar kedua (fajar shadiq) di ufuk timur.
- Zuhur: Dimulai saat matahari tergelincir (condong ke arah barat) setelah mencapai titik tertingginya di atas kepala.
- Ashar: Dimulai setelah waktu Zuhur berakhir, ditandai dengan bayangan suatu benda menjadi lebih panjang dari benda itu sendiri.
- Maghrib: Ditandai dengan terbenamnya matahari hingga hilangnya mega merah.
- Isya: Dimulai setelah hilangnya mega merah hingga terbitnya fajar kedua (fajar shadiq).
Jadi, pergerakan matahari menjadi penanda penting dalam menentukan waktu-waktu salat dalam agama Islam.
catt
Kata “salat” adalah bentuk baku dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada ibadah wajib dalam agama Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Meskipun seringkali ditulis “shalat” atau “sholat”, terutama karena pengaruh bahasa Arab atau dialek daerah, “salat” adalah pilihan yang tepat dalam konteks bahasa Indonesia formal dan baku.
