
Ketika tahu bahwa Milea: Suara Dari Dilan akan ditayangkan, ekspektasi saya adalah bahwa film tersebut akan menjadi penutup yang manis dari hubungan Dilan dan Milea. Film Milea sejatinya adalah penceritaan tentang Milea dari sudut pandang Dilan, setelah dua film sebelumnya, Dilan 1990 dan Dilan 1991 diceritakan dari sudut pandang Milea. Tentu kita berhak berharap bahwa film Milea akan menjawab lubang-lubang pada film sebelumnya, seperti bagaimana Dilan bisa mengetahui sosok Milea, siswi baru di sekolahnya? Sayangnya, film adaptasi ketiga ini murni dijadikan fan service bagi para penonton dua film sebelumnya, yang paling gagal menyampaikan rasa “rindu mantan terindah” yang dimilikinya. Mengapa?
View original post 662 more words
