
sumber: nationalgeographic
Masyarakat suku Toraja di Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan, diduga kuat merupakan satu rumpun dengan masyarakat di daerah Nias dan Batak. Ketiga suku masih mempertahankan jejak megalitik yang sama berupa batu-batu besar pelengkap ritual adat, kesamaan filosofi budaya, dan arsitektur.
Suku Toraja, Nias, dan Batak sama-sama keturunan penutur Austronesia. Setelah bermigrasi ke Nusantara, 4.000-an tahun lalu, penutur Austronesia memisahkan diri ke berbagai tempat.
Ada kesamaan filosofi budaya di antara ketiga suku ini, terutama pada soal menjaga keharmonisan hubungan manusia, lingkungan, dan hewan. Budaya material dan arsitektur dengan bentuk lengkungan di atap rumah juga sama.
Mereka memiliki banyak kemiripan budaya dan sejarah, termasuk leluhur Austronesia, struktur marga yang mirip, dan arsitektur rumah adat dengan atap melengkung. Perbedaan utama terletak pada lokasi geografis mereka; suku Toraja berada di Sulawesi Selatan dan suku Batak berada di Sumatera Utara.
Persamaan Antara Suku Toraja dan Batak
Asal-usul Leluhur:
Keduanya diduga kuat merupakan bagian dari migrasi bangsa Austronesia ke Nusantara, yang meninggalkan jejak budaya megalitik dan filosofi yang sama.
Sistem Marga:
Baik suku Toraja maupun Batak memiliki sistem marga atau penamaan keluarga yang mirip, yang mencerminkan asal-usul dan struktur sosial mereka.
Arsitektur dan Ukiran:
Kedua suku membangun rumah adat yang menonjol dengan bentuk atap yang melengkung atau menukik, seperti Tongkonan pada suku Toraja dan Rumah Bolon pada suku Batak.
Ritual dan Patung:
Ada kesamaan dalam ritual adat dan praktik patung yang menyimbolkan leluhur atau tokoh yang dihormati, termasuk penggunaan ukiran dengan dominasi warna merah dan hitam.
Perbedaan Utama
Lokasi Geografis:
Suku Toraja tinggal di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, sementara suku Batak tinggal di Sumatera Utara.
Bahasa dan Dialek:
Meskipun memiliki akar Austronesia, bahasa dan dialek yang digunakan sangat berbeda.
Kebiasaan dan Kepercayaan:
Meskipun ada kesamaan filosofi, praktik ritual dan kepercayaan spesifik seperti Aluk Todolo (pada Toraja) atau Permusyawaratan Adat (pada Batak) memiliki ciri khas masing-masing.
