
oleh: Hasanudin Abdurakhman
Saya tak rela kalau anak saya ditampar
Saya tidak akan terima kalau anak saya ditampar oleh guru di sekolah. Juga tidak terima ada kekerasan fisik maupun non-fisik, dalam bentuk apapun. Kekerasan bukan jalan pendidikan.
TAPI
Saya juga tidak boleh mengirim anak saya ke sekolah kalau dia brengsek. Perilaku dasarnya harus saya bereskan di rumah.
Bagi saya guru adalah mitra saya dalam pendidikan anak. Untuk pendidikan yang bersifat pengajaran pengetahuan, saya membutuhkan bantuan guru dan sekolah, karena saya tidak punya waktu cukup untuk mendidik anak sendiri dalam hal pelajaran akademik. Selain itu, sekolah punya sistem, kurikulum, sistem evaluasi dan sebagainya, yang bagi saya lebih baik daripada kalau saya lakukan sendiri.
Tugas utama guru-guru hanya itu, membantu saya dalam hal pendidikan akademik. Soal pendidikan karakter, akhlak, budi pekerti, itu tanggung jawab saya. Anak yang saya kirim ke sekolah tidak akan jadi beban tambahan bagi guru.
Tidak boleh mereka bersikap tidak sopan atau melanggar peraturan sekolah. Kalau anak saya melanggar, saya yang akan mengeluarkan dia dari sekolah.
Para orang tua, jangan mengirim anak yang tidak beres ke sekolah. Jangan mengirim anak ke sekolah seperti mengirim baju kotor ke laundry dan mau terima bersih saja.
Jangan pula merasa beban tanggung jawabmu selesai dengan membayar uang sekolah.
Guru-guru sekolah tidak dibekali dengan kompetensi menangani anak bermasalah pada level parah. Jangan beri mereka beban itu. Itu tanggung jawab kamu!
