Randang Lamak

Seperti biasa, resep dari rumah Aur sudah pasti bahannya sederhana, bumbunya tidak serumit rendang bikinan restoran Minang. Sehubungan memang beginilah selera penghuni rumah Aur, meskipun resep yang beredar ada  bermacam variasi, tapi teteup permintaan dari uni, abang dan adik maunya rendang made in Bu Ema (my Mom). Dan sehubungan lagi, aku adalah asisten tetapnya bu Ema di rumah ini, maka setiap lebaran (idul fitri dan idul adha) tungku rumah Aur-lah yang ketiban tugas mengolah rendang untuk kemudian didistribusikan buat anak cucu.

Cara Memasak Rendang dan Tipsnya

Yang pertama harus disiapkan adalah mental, karena waktu memasaknya yang cukup lama (sekitar 7-8 jam) banyak hal yang bisa terjadi dalam rentang waktu tersebut. Berdasar pengalaman biasanya ada beberapa kepanikan yang terjadi, daging yang gak mau empuk atau malah daging yang keburu ancur saking empuknya. Atau santan yang mengering tapi tak mengeluarkan minyak. Hehhe.. berhubung dari dulu aku selalu diawasi sama Bu Ema, jadi lama kelamaan  menjadi terampil dan sekarang sudah bisa dilepas sendiri, kasus² seperti contoh di atas sudah jarang terjadi, Alhamdulillah.

Bahan :

  1. 1 kg daging, bagi pemula aku sarankan untuk membeli daging has dalam, karena dijamin cepat empuk.  Dan juga daging ini tidak cepat mengeras meskipun rendang telah dikeringkan.
  2. Kelapa 3 butir dibuat santan kental. Pastikan kelapanya tua, agar nanti bisa mengeluarkan minyak saat santannya mengering. Kita membutuhkan minyak tersebut untuk proses karamelisasi rendang, dan menurutku inilah kunci keberhasilan pembuatan rendang.
  3. 3 lembar daun salam, 2 batang serai, 4 lembar daun jeruk, 1 lembar daun kunyit.
  4. 2 ruas jahe, 100 gram lengkuas, 250 gram bawang merah kampung, 50 gram bawang putih kampung (pakai yang biasa juga bisa). Dihaluskan pakai blender saja, biar gak capek. Sebaiknya jangan beli bumbu jadi, karena aku sudah coba rasanya tetap lebih oke jika kita yang blender sendiri.
  5. 150 gram cabe merah giling halus. Aku biasa beli yang sudah digiling di langganan, pastikan cabenya masih segar. Jaman dulu di Bandung susah mendapatkan cabe giling yang segar, mudah-mudahan sekarang sudah gampang ya.
  6. Garam secukupnya, hati-hati jangan sampai keasinan.

Jika ingin citarasanya lebih kuat, tambahkan lagi bawang merah dan bawang putih. Boleh juga tambah cabe lagi, tapi seleraku mengatakan 150 gram sudah cukup. Karena rendang yang oke bagiku adalah  yang hanya sedikit pedas, gurih dan manis (berasal dari manis minyak kelapa)

Bahan²nya gampang kan..?! aku tidak menggunakan rempah-rempah seperti merica, pala dan kayu manis, dll. Di beberapa rumah makan biasa menggunakan rempah² tersebut, rasanya enak juga, tapi aku tetap bertahan dengan resep punya bu Ema, kenapa..?? karena ternyata rendang berempah itu kurang cocok jika dipadukan dengan potongan kecil singkong goreng, menurutku rasanya jadi aneh. Khasnya rendang  rumah Aur adalah  rendang kering dicampur dengan singkong goreng yang dipotong kotak-kotak.

Cara :

Siapkan wajan besar, semakin luas wajan maka akan semakin mudah untuk mengaduknya. Jika nekat pake wajan kecil, dijamin belepotan.

ini wajan nangkring di halaman, karena gak muat kalo dicuci di bak cuci dapur

Supaya lebih cihuy disarankan menggunakan tungku kayu, aroma asap kayu bakar ikut mengharumkan bumbu dan membuat cita rasa rendangnya menjadi lebih khas.

tungku besi berkaki tiga ini praktis untuk dipindah-pindah, jika cuaca bagus tungkunya taroh di dekat kebun saja, biar lega dan akunya tidak kepanasan masak di dapur. Sekeliling tungku tutup dengan seng biar gak ketiupan angin kencang. Jika sedang musim hujan,  biasanya masak rendang di dapur saja pakai kompor minyak tanah yang bersumbu banyak.

Tahap pertama adalah memanaskan santan dan semua bumbu yang sudah dicampur tanpa kecuali, daging jangan dimasukkan dulu agar tidak hancur karena proses memasaknya cukup lama. Aduk perlahan sampai santan mendidih, agar tidak terjadi ‘pecah santan’. Jika pecah santan maka akan terjadi gumpalan² yang akan menganggu penampilan masakan.

Tahap kedua, santan mulai mengeluarkan minyak,  silahkan masukkan daging. Jika api cukup besar maka akan segera terjadi letupan-letupan, itu tandanya air mulai mengering berganti dengan minyak yang diproduksi oleh santan. Lindungi lengan bawah dengan balutan kain agar tidak terkena percikan minyaknya yang panasss..

Tahap ketiga, rendang sudah semakin coklat, letupan² yang menyebalkan itu menghilang. Kecilkan api, karena rendang mulai gampang lengket dan hangus di bagian bawah. Di sinilah kesabaran terus diuji, jika anda tidak sabar dan tidak telaten, maka dijamin rendang item gosong 😁 O,ya di tahap ini rendang basah disebut dengan kalio, Aku suka rendang basah, maka aku akan menyisihkannya semangkok sebelum semuanya keburu kering.

  Tahap terakhir, Rendang sudah kering dan hanya tersisa minyak. Saatnya memasukkan singkong goreng, lama-kelamaan minyak tersebut akan diserap oleh singkong sehingga rasa bumbunya akan menyerap pada singkong yang tadinya digoreng polos tanpa rasa.

Karena yang disukai sama para ponakan adalah singkong garingnya, maka perbandingannya lebih banyak singkong dibanding daging. #karena daging mahal dan lagipula tak baik terlalu banyak makan daging. #pelit

Jadi gimana, gampang kan? 😎 jika prinsip slow cooking dilakukan dengan sabar dan telaten, maka karamelisasi akan terjadi tanpa membuat rendang hangus alias gosong. Judul kerennya disebut caramelised beef curry.