
sumber: cultura.id
“Sindrom Good Will Hunting” bukanlah diagnosis klinis resmi, melainkan istilah informal untuk merujuk pada kondisi psikologis yang dialami karakter Will Hunting dalam film Good Will Hunting, yaitu kombinasi trauma masa kecil, Borderline personality disorder (BPD), kecemasan, rasa rendah diri, dan ketidakmampuan membangun hubungan sehat akibat pola asuh yang keras dan kekerasan yang dialaminya. Film ini menggambarkan bagaimana trauma dapat memengaruhi persepsi diri dan hubungan, serta menekankan pentingnya terapi dan dukungan emosional dalam penyembuhan.
Karakteristik Psikologis Will Hunting
Trauma Masa Kecil:
Will mengalami kekerasan dan penolakan di masa kecilnya, yang menyebabkan ia merasa tidak mampu menjalin hubungan dekat dan percaya pada orang lain
Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang :
Film ini menunjukkan banyak gejala BPD seperti ketidakstabilan emosi, perilaku impulsif, ketakutan akan ditinggalkan, dan kesulitan membentuk hubungan yang positif.
Kecerdasan Tinggi tetapi Terhambat:
Meskipun memiliki bakat dan kecerdasan luar biasa, Will menggunakan kejeniusannya sebagai mekanisme pertahanan untuk menjauhkan orang dan menyembunyikan luka emosionalnya.
Mekanisme Pertahanan Diri:
Untuk menghindari rasa sakit karena ditinggalkan, Will secara aktif menjauhkan orang-orang dari hidupnya, termasuk orang yang berusaha membantunya.
Peran Terapi dan Dukungan
Sean Maguire:
Melalui terapisnya, Sean Maguire (diperankan oleh Robin Williams), Will belajar untuk menghadapi trauma dan ketakutannya
Pentingnya “It’s not your fault”:
Frasa kunci “It’s not your fault” yang berulang kali diucapkan Sean membantu Will memahami bahwa kekerasan yang dialaminya bukanlah kesalahannya, yang merupakan langkah penting dalam proses penyembuhannya.
Menemukan Tujuan Hidup:
Bantuan Sean membuka jalan bagi Will untuk mengakui potensinya, membangun hubungan yang sehat, dan menemukan tujuan hidupnya sendiri.
‘Good Will Hunting’ mengangkat tema besar tentang kecerdasan yang tidak hanya berada di kepala, tapi juga di hati. Ia menunjukkan bahwa kemampuan intelektual tidak berarti banyak tanpa keberanian untuk menghadapi luka dan membangun koneksi emosional.
‘Good Will Hunting’ menyuarakan bahwa masa lalu tidak harus mendefinisikan siapa kita, dan terkadang seseorang hanya butuh satu orang yang benar-benar peduli untuk memulai proses penyembuhan.
Dengan demikian, “sindrom Good Will Hunting” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gambaran kompleks dari dampak trauma masa kecil dan gangguan kepribadian yang dapat menghambat perkembangan seseorang, serta bagaimana dukungan yang tepat dapat membantu dalam proses penyembuhan dan penemuan diri.
