
sumber: bakaba.co
SEBUTAN Urang Siak (santri, alim ulama) masih dikenal dan masih sering digunakan oleh masyarakat Minangkabau. Sebutan itu orisinil milik penutur asli bahasa Minangkabau, digunakan untuk menyebut sosok elit agama di tengah masyarakat, atau untuk menyebut seseorang yang terhubung dengan tugas-tugas peribadatan dan upacara adat serta keagamaan di tengah masyarakat.
Penggunaan istilah Urang Siak sangat bervariasi dan memberikan maksud yang beragam pula. Masyarakat yang masih terhubung dengan praktik kehidupan tradisional masyarakat Minangkabau di masa-masa lampau diyakini masih terbiasa menggunakan istilah ini.
Menurut teori linguistik, kosa kata yang dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi menunjukkan adanya benda atau aktivitas khusus yang masih berlangsung. Artinya, istilah Urang Siak yang masih digunakan oleh masyarakat Minangkabau menunjukkan dinamika sosial yang melibatkan peran Urang Siak masih ada dan dialami langsung oleh penuturnya.
Continue reading