Petaka Tempe Bongkrek

sumber: historia.id
Makanan rakyat miskin di masa krisis. ­Menjadi petaka ketika mengeluarkan racun.
Wuru Bongkrek.

Penduduk sebuah desa di Banyumas pada 1931. (Tropenmuseum)

Jika pernah membaca novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari atau menonton film adaptasinya Sang Penari, tempe bongkrek barangkali sudah tak asing lagi. Makanan inilah yang menyebabkan orang-orang Dukuh Paruk beserta ronggengnya keracunan hingga meninggal. Kejadian itu juga mengawali kisah Srintil, anak pembuat tempe bongkrek, yang menjadi ronggeng di kemudian hari.

Tempe bongkrek merupakan makanan yang populer di tempat asalnya, Banyumas, Jawa Tengah. Tak seperti tempe biasa, tempe bongkrek terbuat dari campuran kedelai dan ampas atau bungkil kelapa yang kemudian difermentasi. Karena murah, tempe bongkrek menjadi salah satu makanan yang digemari masyarakat.

Continue reading